Mohon tunggu...
Ega Noviyanti
Ega Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43121120095 | Program Studi: Sarjana Manajemen | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Manajemen | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

21 September 2024   18:58 Diperbarui: 21 September 2024   18:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengendalikan Impuls:

  • Tunda kepuasan: Melatih diri untuk menunda kepuasan instan dapat membantu kita mencapai tujuan jangka panjang.
  • Berlatih pengendalian diri: Mengendalikan emosi dan nafsu adalah kunci untuk mencapai ketenangan batin.
  • Fokus pada Proses, Bukan Hasil:

    • Nikmati perjalanan: Dengan fokus pada proses daripada hasil akhir, kita dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan kepuasan.
  • Menerima Ketidakpastian:

    • Rencanakan, tetapi jangan terlalu terikat: Membuat rencana adalah hal yang baik, tetapi kita harus siap untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga.
  • Contoh Penerapan Stoicisme dalam Berbagai Situasi:

    • Kehidupan Mahasiswa: Menghadapi tugas akhir, mengatur waktu belajar, dan membangun hubungan dengan dosen dan teman sebaya.
    • Dunia Kerja: Menghadapi tekanan kerja, mengambil keputusan yang sulit, dan membangun karier.
    • Hubungan Interpersonal: Mengelola konflik, membangun empati, dan memelihara hubungan yang sehat.
  • Pentingnya Konsistensi

    Menerapkan Stoicisme bukanlah proses yang instan. Ini membutuhkan latihan dan konsistensi. Semakin sering kita mempraktikkan prinsip-prinsip Stoicisme, semakin kita akan merasakan manfaatnya dalam kehidupan kita.

  • CONTOH PRAKTIS MENERAPKAN STOICISME

    1. Menghadapi Kegagalan:

    • Alih-alih: Merasa putus asa dan menyalahkan diri sendiri saat gagal dalam ujian.
    • Stoik: Melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Menganalisis apa yang salah dan membuat rencana untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

    2. Mengelola Emosi:

    • Alih-alih: Membiarkan emosi negatif seperti marah atau kecewa menguasai diri.
    • Stoik: Mengenali emosi tersebut, menerimanya, dan kemudian mencari cara untuk mengelola emosi tersebut secara sehat, misalnya dengan bermeditasi atau melakukan aktivitas fisik.

    3. Mengambil Keputusan:

    • Alih-alih: Membuat keputusan berdasarkan emosi sesaat atau tekanan dari orang lain.
    • Stoik: Mengambil waktu untuk berpikir jernih, mempertimbangkan semua opsi, dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang.

    4. Membangun Hubungan:

    • Alih-alih: Menghakimi orang lain dan mengharapkan mereka selalu sesuai dengan ekspektasi kita.
    • Stoik: Menerima perbedaan pendapat, berlatih empati, dan berusaha memahami perspektif orang lain.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun