Mohon tunggu...
Ega Noviyanti
Ega Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43121120095 | Program Studi: Sarjana Manajemen | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Manajemen | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

21 September 2024   18:58 Diperbarui: 21 September 2024   18:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/universalprofit.com

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue Untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

PENDAHULUAN

  • Stoicisme adalah sebuah filsafat kuno yang berasal dari Yunani Kuno. Aliran filsafat ini mengajarkan kita tentang cara mencapai kebahagiaan dan ketenangan batin dengan cara mengendalikan diri sendiri dan menerima apa yang ada di luar kendali kita.

    Konsep Dasar Stoicisme

    • Logos: Sebuah prinsip universal yang mengatur seluruh alam semesta. Dengan memahami Logos, kita bisa hidup selaras dengan alam semesta.
    • Virtue (Kebajikan): Kualitas moral yang tertinggi seperti keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri.
    • Apatheia: Keadaan tenang dan bebas dari gangguan emosi yang berlebihan, baik itu kesedihan, kemarahan, atau kegembiraan yang berlebihan.
    • Dichotomy of Control: Pembagian antara hal-hal yang dapat kita kendalikan (misalnya, pikiran dan tindakan kita) dan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan (misalnya, cuaca, pendapat orang lain).
  • Tujuan Stoicisme

    Tujuan utama Stoicisme adalah mencapai eudaimonia, yaitu hidup yang bahagia dan sejahtera. Kebahagiaan dalam konteks Stoicisme bukan berarti kebahagiaan yang tergantung pada kondisi eksternal, melainkan kebahagiaan yang berasal dari dalam diri sendiri.

    Penerapan Stoicisme dalam Kehidupan Sehari-hari

    • Fokus pada apa yang bisa kita kendalikan: Alih-alih khawatir tentang hal-hal yang di luar kendali kita, kita fokus pada pengembangan diri dan tindakan kita.
    • Menerima kenyataan: Kita menerima kenyataan apa adanya tanpa mengeluh atau menyalahkan orang lain.
    • Berlatih pengendalian diri: Kita melatih diri untuk mengendalikan emosi dan pikiran kita.
    • Hidup sesuai dengan alam: Kita berusaha hidup selaras dengan alam semesta dan hukum-hukumnya.
  • Mengapa Stoicisme Relevan Saat Ini?

    • Mengatasi stres dan kecemasan: Stoicisme mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang penting dan melepaskan hal-hal yang tidak perlu.
    • Meningkatkan produktivitas: Dengan fokus pada tugas yang ada di depan mata, kita dapat bekerja lebih efisien.
    • Membangun hubungan yang lebih baik: Dengan memahami dan menerima orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat.
    • Menemukan makna hidup: Stoicisme membantu kita menemukan makna hidup yang lebih dalam dan abadi.
  • Tokoh-tokoh Penting dalam Stoicisme

    • Zeno dari Citium: Pendiri Stoicisme.
    • Kleanthes: Murid Zeno dan pemimpin Stoa yang kedua.
    • Krisippos: Filsuf Stoa yang paling produktif dan sistematis.
    • Marcus Aurelius: Kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoa dan penulis "Meditasi".
    • Seneca: Seorang Stoik yang hidup pada masa Kekaisaran Romawi dan menulis banyak karya tentang Stoicisme.

MEMAHAMI FORTUNA DAN VIRTUE

  • Fortuna (Keberuntungan)
    • Definisi: Fortuna merujuk pada semua hal yang berada di luar kendali kita, seperti cuaca, kesehatan, kekayaan, dan peristiwa tak terduga lainnya. Ini mencakup segala sesuatu yang terjadi pada kita, baik yang kita inginkan maupun tidak.
    • Sikap Stoik terhadap Fortuna: Stoik mengajarkan kita untuk menerima Fortuna dengan tenang dan bijaksana. Kita tidak boleh terlalu terikat pada hal-hal yang bersifat sementara dan tidak dapat kita kendalikan. Sebaliknya, kita harus fokus pada apa yang ada dalam kendali kita, yaitu pikiran dan tindakan kita.
    • Contoh: Jika kita mengalami sakit, kita tidak bisa mengubah kenyataan bahwa kita sakit. Namun, kita bisa memilih bagaimana kita merespons sakit tersebut. Kita bisa memilih untuk mengeluh dan merasa sengsara, atau kita bisa memilih untuk tetap tenang dan mencari solusi.
  • Virtue (Kebajikan)

    • Definisi: Virtue adalah kualitas batin yang baik, seperti keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri. Ini adalah kualitas yang kita kembangkan melalui latihan dan refleksi diri.
    • Pentingnya Virtue: Virtue adalah satu-satunya hal yang benar-benar berada dalam kendali kita. Dengan mengembangkan Virtue, kita dapat hidup lebih bahagia dan bermanfaat bagi orang lain.
    • Jenis-jenis Virtue:
      • Kebijaksanaan (prudence): Kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana berdasarkan pemahaman yang benar tentang situasi.
      • Keadilan (justice): Perilaku yang adil dan tidak memihak.
      • Keberanian (fortitude): Kemampuan untuk menghadapi kesulitan dan bahaya dengan tenang.
      • Keterkendalian diri (temperance): Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan nafsu.
  • Mengapa Membedakan Fortuna dan Virtue Penting?

    Membedakan antara Fortuna dan Virtue sangat penting dalam Stoicisme karena membantu kita:

    • Fokus pada hal yang benar: Dengan memahami bahwa banyak hal di luar kendali kita, kita dapat menghindari stres dan kecemasan yang tidak perlu.
    • Mengembangkan diri: Kita dapat fokus pada pengembangan Virtue, yang akan membawa kita pada kebahagiaan sejati.
    • Menerima kehidupan: Dengan menerima Fortuna dengan tenang, kita dapat hidup lebih damai dan bahagia.
  • Contoh Praktis

    Misalnya, seorang mahasiswa yang gagal dalam ujian. Jika dia berfokus pada Fortuna (nilai ujian yang buruk), dia mungkin akan merasa sedih dan putus asa. Namun, jika dia berfokus pada Virtue (misalnya, dengan belajar dari kesalahan dan berusaha lebih keras), dia dapat mengubah situasi menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang.

    Latihan Praktis

    • Jurnal refleksi: Setiap hari, luangkan waktu untuk menuliskan hal-hal yang Anda syukuri dan hal-hal yang Anda pelajari.
    • Meditasi: Melalui meditasi, kita dapat melatih pikiran untuk fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan.
    • Berlatih kebaikan: Lakukan tindakan kebaikan kepada orang lain secara rutin.

MENERAPKAN STOICISME DALAM PRAKTIK

  • Stoicisme bukanlah sekadar teori filsafat, tetapi juga sebuah gaya hidup yang dapat kita praktikkan setiap hari. Berikut beberapa cara konkret untuk menerapkan prinsip-prinsip Stoicisme:
    • Latihan Meditasi dan Mindfulness:

      • Fokus pada saat ini: Melatih pikiran untuk fokus pada momen sekarang dapat membantu kita mengurangi kecemasan tentang masa depan dan penyesalan tentang masa lalu.
      • Observasi pikiran dan emosi: Dengan mengamati pikiran dan emosi tanpa menghakimi, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan mengelola emosi dengan lebih baik.
    • Jurnal Refleksi:

      • Menuliskan pikiran dan perasaan: Dengan menuliskan pengalaman sehari-hari, kita dapat mengidentifikasi pola pikir yang tidak produktif dan mencari cara untuk mengubahnya.
      • Menguji asumsi: Menuliskan asumsi kita tentang suatu situasi dapat membantu kita melihat situasi tersebut dari sudut pandang yang berbeda.
    • Negatif Visualisasi:

      • Membayangkan skenario terburuk: Dengan membayangkan skenario terburuk, kita dapat mempersiapkan diri secara mental dan mengurangi ketakutan terhadap ketidakpastian.
    • Latihan Terima Kasih:

      • Mensyukuri hal-hal kecil: Dengan fokus pada hal-hal positif dalam hidup, kita dapat meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan.
    • Membangun Hubungan yang Bermakna:

      • Berlatih empati: Dengan mencoba memahami perspektif orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik.
      • Menerima perbedaan: Menerima bahwa setiap orang memiliki perbedaan dapat membantu kita menghindari konflik dan membangun komunitas yang lebih harmonis.
    • Mengendalikan Impuls:

      • Tunda kepuasan: Melatih diri untuk menunda kepuasan instan dapat membantu kita mencapai tujuan jangka panjang.
      • Berlatih pengendalian diri: Mengendalikan emosi dan nafsu adalah kunci untuk mencapai ketenangan batin.
    • Fokus pada Proses, Bukan Hasil:

      • Nikmati perjalanan: Dengan fokus pada proses daripada hasil akhir, kita dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan kepuasan.
    • Menerima Ketidakpastian:

      • Rencanakan, tetapi jangan terlalu terikat: Membuat rencana adalah hal yang baik, tetapi kita harus siap untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga.
  • Contoh Penerapan Stoicisme dalam Berbagai Situasi:

    • Kehidupan Mahasiswa: Menghadapi tugas akhir, mengatur waktu belajar, dan membangun hubungan dengan dosen dan teman sebaya.
    • Dunia Kerja: Menghadapi tekanan kerja, mengambil keputusan yang sulit, dan membangun karier.
    • Hubungan Interpersonal: Mengelola konflik, membangun empati, dan memelihara hubungan yang sehat.
  • Pentingnya Konsistensi

    Menerapkan Stoicisme bukanlah proses yang instan. Ini membutuhkan latihan dan konsistensi. Semakin sering kita mempraktikkan prinsip-prinsip Stoicisme, semakin kita akan merasakan manfaatnya dalam kehidupan kita.

CONTOH PRAKTIS MENERAPKAN STOICISME

1. Menghadapi Kegagalan:

  • Alih-alih: Merasa putus asa dan menyalahkan diri sendiri saat gagal dalam ujian.
  • Stoik: Melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Menganalisis apa yang salah dan membuat rencana untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

2. Mengelola Emosi:

  • Alih-alih: Membiarkan emosi negatif seperti marah atau kecewa menguasai diri.
  • Stoik: Mengenali emosi tersebut, menerimanya, dan kemudian mencari cara untuk mengelola emosi tersebut secara sehat, misalnya dengan bermeditasi atau melakukan aktivitas fisik.

3. Mengambil Keputusan:

  • Alih-alih: Membuat keputusan berdasarkan emosi sesaat atau tekanan dari orang lain.
  • Stoik: Mengambil waktu untuk berpikir jernih, mempertimbangkan semua opsi, dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang.

4. Membangun Hubungan:

  • Alih-alih: Menghakimi orang lain dan mengharapkan mereka selalu sesuai dengan ekspektasi kita.
  • Stoik: Menerima perbedaan pendapat, berlatih empati, dan berusaha memahami perspektif orang lain.

Latihan Praktis Stoicisme

  • Jurnal Refleksi:
    • Tuliskan hal-hal yang Anda syukuri setiap hari.
    • Analisis peristiwa yang terjadi dan bagaimana Anda meresponsnya.
    • Identifikasi pola pikir yang tidak produktif dan berusaha untuk mengubahnya.
  • Meditasi:
    • Latih pikiran untuk fokus pada saat ini dan mengurangi gangguan.
    • Amati pikiran dan emosi tanpa menghakimi.
  • Negatif Visualisasi:
    • Bayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi dan rencanakan bagaimana Anda akan menghadapinya.
  • Latihan Terima Kasih:
    • Buatlah daftar hal-hal yang Anda syukuri setiap hari.
  • Berlatih Kebaikan:
    • Lakukan tindakan kebaikan kepada orang lain secara rutin, tanpa mengharapkan imbalan.
  • Fokus pada Proses:
    • Nikmati perjalanan menuju tujuan, bukan hanya hasil akhirnya.
  • Menerima Ketidakpastian:
    • Rencanakan, tetapi tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan.

Contoh Latihan Mingguan

  • Minggu 1: Fokus pada latihan meditasi selama 10 menit setiap hari.
  • Minggu 2: Mulai menulis jurnal refleksi setiap malam sebelum tidur.
  • Minggu 3: Berlatih mengucapkan terima kasih kepada setidaknya satu orang setiap hari.
  • Minggu 4: Pilih satu kebiasaan buruk yang ingin Anda ubah dan buat rencana untuk mengatasinya.

Daftar Pustaka:

  • The Daily Stoic oleh Ryan Holiday
  • Meditations oleh Marcus Aurelius
  • Letters from a Stoic oleh Seneca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun