Peningkatan pentingnya aspek esoteris (haqiqah) di Haramayn, terutama melalui tarekat-tarekat yang dibawa oleh ulama dari India, menghasilkan interaksi, rekonsiliasi, dan pendekatan yang lebih intens antara ulama sufi dan ulama fikih yang menekankan aspek eksoteris (syariah). Hal ini tidak hanya mempererat hubungan antarulama tetapi juga mengurangi atau bahkan menghapus dikotomi antara ulama sufi dan ulama fikih. Sebagian besar ulama inti dalam jaringan ini adalah ahli syariah sekaligus tasawuf. Â
Kehadiran ulama dari India turut memperluas jaringan ini serta memperluas pengaruh tarekat seperti Syathariyah dan Naqsyabandiyah, yang sebelumnya lebih dikenal di Anak Benua India. Namun, ketika tarekat-tarekat ini memasuki Haramayn---yang kembali menjadi pusat studi hadis dan jalan eksoteris---mereka mengalami penyesuaian orientasi, menjadi lebih terfokus pada syariah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H