Mohon tunggu...
gannihamidi
gannihamidi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inti Jaringan Ulama Abad ke -17: Figur Dan Hubungan

21 Desember 2024   14:29 Diperbarui: 21 Desember 2024   14:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Peningkatan pentingnya aspek esoteris (haqiqah) di Haramayn, terutama melalui tarekat-tarekat yang dibawa oleh ulama dari India, menghasilkan interaksi, rekonsiliasi, dan pendekatan yang lebih intens antara ulama sufi dan ulama fikih yang menekankan aspek eksoteris (syariah). Hal ini tidak hanya mempererat hubungan antarulama tetapi juga mengurangi atau bahkan menghapus dikotomi antara ulama sufi dan ulama fikih. Sebagian besar ulama inti dalam jaringan ini adalah ahli syariah sekaligus tasawuf.  

Kehadiran ulama dari India turut memperluas jaringan ini serta memperluas pengaruh tarekat seperti Syathariyah dan Naqsyabandiyah, yang sebelumnya lebih dikenal di Anak Benua India. Namun, ketika tarekat-tarekat ini memasuki Haramayn---yang kembali menjadi pusat studi hadis dan jalan eksoteris---mereka mengalami penyesuaian orientasi, menjadi lebih terfokus pada syariah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun