Mohon tunggu...
gania desierra
gania desierra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas nahdlatul ulama sidoarjo

saya mahasiswi universitas nahdlatul ulama sidoarjo yang ingin belajar dan interesting dengan dunia content writing

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Masyarakat Melawan AI

9 Juli 2023   17:09 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

di beberapa pabrik sudah banyak menggantikan pekerja manusia dengan robot untuk mempercepat produksi dan mengurangi biaya produksi. Hal ini tentunya berdampak pada ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Namun, Artificial Intelligence bukanlah sebuah sistem yang sempurna, sehingga tidak hanya menawarkan kelebihan tetapi juga ada beberapa kekurangan dari Artificial Intelligence. Sebuah kecerdasan ini seringkali ditambahkan pada sistem yang telah diatur mengikuti konteks ilmiah atau dikenal juga dengan sebutan intelegensi artifisial.

Teknologi tersebut mampu meniru fungsi kognitif pada manusia sehingga kecerdasan buatan pasti mempunyai kemampuan untuk analisis data, pemahaman pola, dan juga pengenalan pada lingkungan sekitar maupun membuat keputusan. Adalah anggapan yang kurang tepat jika artificial intelligence adalah robot. Hal ini karena kecerdasan buatan juga muncul dalam bentuk komputer, perangkat, dan bisa tanpa wujud.

BIAYA TINGGI

Mesin yang bergerak menggunakan sistem kecerdasan buatan pasti butuh biaya pengembangan secara spesifik dan mahal. Apalagi pembuatannya juga melibatkan banyak sumber daya sehingga proses pembuatannya juga memakan waktu yang sangat lama. Proses tersebut menuntut ketelitian para pembuatnya sehingga membuat artificial intelligence diwujudkan tetapi dengan biaya tinggi.

TIDAK KREATIF

Apa yang dilakukan oleh artificial intelligence adalah tugas-tugas yang sudah pernah dikerjakan atau direncanakan manusia. Sehingga, kalau pada suatu saat manusia membutuhkan sebuah perubahan besar atau inovasi, maka mereka harus mengatur kembali seluruh mesin tersebut. Apalagi mesin artificial intelligence tidak mempunyai perasaan maupun kreativitas.

TIDAK MEMILIKI ETIKA

Apapun pekerjaan yang dilakukan oleh manusia tidak hanya membutuhkan tenaga ataupun pikiran. Akan tetapi, relasi dalam lingkungan kerja pasti akan lebih kuat jika terdapat etika. Inilah keuntungan jika sampai saat ini banyak perusahaan yang masih menggunakan manusia sebagai para pekerjanya. 

Mereka dapat melatih dan memberdayakan para pegawai tersebut agar bisa melayani secara ramah, sopan, dan membuat para pelanggan betah. Berbeda jika dalam perusahaan tersebut sudah banyak menggunakan mesin artificial intelligence. Walaupun sistem tersebut mampu membantu pekerjaan dalam perusahaan lebih efektif dan lebih singkat, tetapi karena tidak mempunyai emosi, perasaan, maka terkesan tidak peka atau tidak punya etika.

SARAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun