Mohon tunggu...
Piskel
Piskel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Kaisar Kalkulus

Saya Piskel suka menulis dan berhitung

Selanjutnya

Tutup

Bola

Onana Kebobolan 14 Gol di Liga Champions: Faktor Teknis, Mental, atau Kombinasi Keduanya?

2 Desember 2023   17:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   18:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesalahan-kesalahan tersebut tentu saja dapat diperbaiki dengan latihan yang rutin dan intensif. Onana harus berlatih untuk meningkatkan kemampuan teknisnya, terutama dalam hal membaca permainan, mengambil posisi, dan melakukan penyelamatan.

Sc: Bola.net
Sc: Bola.net
Faktor Mental

Kebobolan 14 gol dalam lima pertandingan tentu saja dapat berdampak negatif pada mental Onana. Ia mungkin merasa frustasi dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini dapat membuat ia lebih mudah melakukan kesalahan. Untuk mengatasi masalah mental, Onana perlu mendapatkan dukungan dari pelatih, rekan setim, dan juga keluarga. Ia juga perlu belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.

Kombinasi Teknis dan Mental

Kegagalan Onana dalam mengantisipasi tendangan bebas Hakim Ziyech, misalnya, mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis dan juga mental. Secara teknis, Onana mungkin kurang berpengalaman dalam mengantisipasi tendangan bebas dari jarak jauh. Hal ini membuat ia tidak mampu memprediksi arah bola dengan akurat. Secara mental, Onana mungkin merasa frustasi karena Manchester United sedang tertinggal 2-1. Hal ini membuat ia lebih mudah melakukan kesalahan.

Sc: Ultimo Uomo
Sc: Ultimo Uomo
Kesimpulan

Kebobolan 14 gol di Liga Champions tentu saja menjadi tantangan besar bagi Onana. Ia harus bisa memperbaiki penampilannya jika ingin kembali menjadi kiper yang tangguh. Untuk memperbaiki penampilannya, Onana perlu berlatih untuk meningkatkan kemampuan teknisnya, terutama dalam hal membaca permainan, mengambil posisi, dan melakukan penyelamatan. Ia juga perlu mendapatkan dukungan dari pelatih, rekan setim, dan juga keluarga, serta belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun