Mohon tunggu...
Piskel
Piskel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Kaisar Kalkulus

Saya Piskel suka menulis dan berhitung

Selanjutnya

Tutup

Bola

Onana Kebobolan 14 Gol di Liga Champions: Faktor Teknis, Mental, atau Kombinasi Keduanya?

2 Desember 2023   17:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   18:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andre Onana, kiper asal Kamerun yang bermain untuk Manchester United, menjadi sorotan negatif setelah kebobolan 14 gol dalam lima pertandingan Liga Champions 2023/2024. Kebobolan tersebut merupakan catatan kebobolan terbanyak yang pernah diraih Manchester United di Liga Champions. Kebobolan 14 gol tersebut tentu saja menjadi catatan buruk bagi Onana, dan juga bagi Manchester United. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan Onana tampil buruk di Liga Champions?

Ada beberapa faktor yang dapat dianalisis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, faktor teknis. Onana dikenal sebagai kiper yang memiliki kemampuan teknis yang mumpuni. Ia memiliki refleks yang bagus, dan juga kemampuan membaca permainan yang baik. Namun, beberapa kesalahan teknis yang dilakukan Onana menjadi salah satu penyebab kebobolan gol Manchester United.

Salah satu contoh kesalahan teknis yang dilakukan Onana adalah saat Manchester United menghadapi Galatasaray di babak grup Liga Champions. Onana melakukan kesalahan dalam mengantisipasi tendangan bebas Hakim Ziyech, yang membuat Galatasaray mencetak gol.

Sc: Deli-Suara Sumatera Utara-Suara.com
Sc: Deli-Suara Sumatera Utara-Suara.com

Selain itu, Onana juga beberapa kali melakukan kesalahan dalam membaca permainan. Hal ini membuat ia tidak mampu mengantisipasi serangan lawan, dan akhirnya kebobolan gol. Kedua, faktor mental. Kebobolan 14 gol dalam lima pertandingan tentu saja dapat berdampak negatif pada mental Onana. Ia mungkin merasa frustasi dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini dapat membuat ia lebih mudah melakukan kesalahan.

Ketiga, faktor kombinasi teknis dan mental. Kedua faktor tersebut mungkin saling berkaitan. Kegagalan Onana dalam mengantisipasi tendangan bebas Hakim Ziyech, misalnya, mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis dan juga mental. Kebobolan 14 gol di Liga Champions tentu saja menjadi tantangan besar bagi Onana. Ia harus bisa memperbaiki penampilannya jika ingin kembali menjadi kiper yang tangguh.

Sc: Suara Depok
Sc: Suara Depok

Analisis Lebih Mendalam

Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan Onana kebobolan 14 gol di Liga Champions, perlu dilakukan analisis lebih mendalam. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan melihat rekaman pertandingan, dan juga wawancara dengan para ahli sepak bola. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor teknis dan mental menjadi dua faktor utama yang menyebabkan Onana kebobolan 14 gol di Liga Champions.

Faktor Teknis

Berdasarkan rekaman pertandingan, beberapa kesalahan teknis yang dilakukan Onana adalah sebagai berikut:

  • Kesalahan dalam mengantisipasi tendangan bebas.
  • Kesalahan dalam membaca permainan.
  • Kesalahan dalam mengambil posisi.
  • Kesalahan dalam melakukan penyelamatan.

Kesalahan-kesalahan tersebut tentu saja dapat diperbaiki dengan latihan yang rutin dan intensif. Onana harus berlatih untuk meningkatkan kemampuan teknisnya, terutama dalam hal membaca permainan, mengambil posisi, dan melakukan penyelamatan.

Sc: Bola.net
Sc: Bola.net
Faktor Mental

Kebobolan 14 gol dalam lima pertandingan tentu saja dapat berdampak negatif pada mental Onana. Ia mungkin merasa frustasi dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini dapat membuat ia lebih mudah melakukan kesalahan. Untuk mengatasi masalah mental, Onana perlu mendapatkan dukungan dari pelatih, rekan setim, dan juga keluarga. Ia juga perlu belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.

Kombinasi Teknis dan Mental

Kegagalan Onana dalam mengantisipasi tendangan bebas Hakim Ziyech, misalnya, mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis dan juga mental. Secara teknis, Onana mungkin kurang berpengalaman dalam mengantisipasi tendangan bebas dari jarak jauh. Hal ini membuat ia tidak mampu memprediksi arah bola dengan akurat. Secara mental, Onana mungkin merasa frustasi karena Manchester United sedang tertinggal 2-1. Hal ini membuat ia lebih mudah melakukan kesalahan.

Sc: Ultimo Uomo
Sc: Ultimo Uomo
Kesimpulan

Kebobolan 14 gol di Liga Champions tentu saja menjadi tantangan besar bagi Onana. Ia harus bisa memperbaiki penampilannya jika ingin kembali menjadi kiper yang tangguh. Untuk memperbaiki penampilannya, Onana perlu berlatih untuk meningkatkan kemampuan teknisnya, terutama dalam hal membaca permainan, mengambil posisi, dan melakukan penyelamatan. Ia juga perlu mendapatkan dukungan dari pelatih, rekan setim, dan juga keluarga, serta belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun