Tidak lama ini ada sebuah kabar yang cukup mengejutkan terutama bagi para pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan.Â
Kabar itu mengatakan bahwa ada lowongan pekerjaan untuk lanjut usia (lansia) di salah satu perusahaan konglomerasi yang bergerak di bidang kuliner atau makanan. Iya kalian tidak salah denger, lowongan pekerjaan untuk lansia.
Kabar ini menimbulkan banyak pertanyaan, mulai dari kenapa harus lansia, emang dengan usia itu masih bisa produktif, dampaknya pada loker di masa depan dan lain-lain.Â
Jadi, di sini penulis akan menjabarkan jawaban atas beberapa pertanyaan yang mungkin terpikirkan dari benak kita.
Apa definisi dari Lansia?
Lansia atau lanjut usia adalah sebutan untuk orang yang sudah mencapai usia tidak produktif untuk menafkahi diri sendiri. Tentu saja definisi lansia bisa berbeda-beda berdasarkan negara, organisasi kesehatan, maupun individu.
Di Indonesia, dikatakan sudah lansia jika sudah berusia mencapai 60 tahun. Sedangkan beberapa negara seperti Amerika Serikat dan juga organisasi kesehatan terbesar WHO, dikatakan lansia jika sudah mencapai 65. Dan bahkan ada beberapa negara sepeti Jepang dikatakan lansia jika sudah mencapai 70 tahun.
Apakah Lansia masih produktif untuk bekerja di suatu perusahaan?
Apa yang kamu bayangkan seorang lansia yang berumur 60 tahun? Pasti dalam benak kita terbayangkan seorang yang beruban dan sudah ada keriputnya dalam wajah.Â
Sebagai contoh saja Presiden kita, Joko Widodo sudah hampir mencapai usianya yang ke 63 tahun masih kuat memimpin sebuah negara besar yang bernama Indonesia.Â
Jadi apakah usia 60 tahun masih bisa dikatakan kuat untuk bekerja di sebuah institusi? Jawabannya tergantung. Karena ada yang usia 60 tahun sudah sakit-sakitan ada juga yang usia yang sama masih kuat berlarian marathon berkilometer.
Tapi coba bayangkan hidup di masa sebelum reformasi, usia 60 tahun sudah seperti benar-benar sepuh. Tidak bisa bekerja denan baik dengan usia yang masih 60 tahun.Â
Hal ini membuktikan bahwa kemajuan medis di Indonesia smeakin membaik sehingga usia 60 tahun saat ini masih sekuat umur 50 tahun atau kurang di masa pra reformasi.
Bahkan di Jepang, seorang professor berusia 90 tahun ke atas masih kuat mengajar dan meneliti bahkan hasil risetnya dapat menandingi peneliti-peneliti muda di dunia, jangankan kerja, main tenis yang membutuhkan kebugaran kekuatan, kelincahan, dan kelenturan pun kuat dan mampu  bagi professor Jepang tersebut.
Kenapa Perusahaan butuh Lansia jika masih ada banyak tenaga kerja usia produktif?
Tentu saja setiap perusahaan memiliki alasan tersendiri dan menjadi rahasia dapur sendiri untuk merekrut usia lansia.
Tapi jika dibolehkan asumsi, kenapa sih ada perusahaan yang masih mempekerjakan seorang lansia padahal di Indonesia usia produktif ini sangat banyak? Â Jawabannya bisa beragam.Â
Sebagai contoh mengapa peneliti terutama professor kebanyak sudah lansia bahkan ada yang mencapia diatas 80 tahun. Karena dosen maupun peneliti meski usia membuat tubuh menjadi lemah tapi tidak dengan otak. Meski sering mudah lupa, tapi wawasan yang dimiliki professor yang sudah berusia lanjut tak tertandingi.Â
Selain dunia riset, dunia politik dan bisnis sering kali dipimpin oleh seorang berusia lanjut. Hal ini karena usia memanng membuat kita semakin kurang produktif, namun dengan usia yang matang kepemimpinan dan insting dalam menilai orang.
Banyak hal di dunia ini yang sering kali membutuhkan orang yang berusia karena pengalaman dalam menjalani hidup dan juga naluri dalam mempertimbangkan banyak keputusan.Â
Dampaknya pada lapangan kerja dan calon tenaga kerja
Jika kamu adalah seorang pengangguran yang baru lulus sekolah atau kuliah mungkin akan timbul rasa ketakutan di masa depan. Bagaimana tidak, persaingan kerja meningkat dengan kehadiran para lansia lengkap dengan wawasan dan pengalaman. Habis sudah.Â
Apalagi butuh memiliki uang besar untuk mempekerjakan orang karena sebagian besar perusahaan pengeluaran terbesar ada pada karyawan.Â
Lapangan kerja sudah sempit ditambah lagi jumlah calon karyawan lansia, mungkin kah di masa depan angka pengangguran meningkat?
Tapi tenang. Kalian tidak perlu takut bagi yang baru lulus sekolah atau kuliah. Tahu sendiri bahwa tidak semua pekerjaan tidak bisa ditangani oleh lansia.Â
Ambil contoh saja, apa yang terjadi jika sebuah atlit muda bertarung dengan atlit lansia. Dalam kasus terbatas pasti yang menang yang muda.
Banyak pekerjaan di dunia yang membutuhkan fisik yang sehat dan kuat. Makanya dalam proses perekrtan sering kali ada tahap penting yang sering kali diabaikan yaitu Medical Chech Up (MCU).
Apa manfaat lansia untuk tetap bekerja di masa tua terhadap kualitas hidup
Masa tua yang dihabiskan hanya tidur dan makan membuat tubuh semakin cepat tua. Apalagi semakin tua semakin malas berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membuat kualitas hidup di akhirnya sering kali memburuk.
Ambil contoh kecil. Ada seorang peneliti tua yang dikenal dengan cerdas dan kerja keras. Namun karena sudah mencapai usia 60 tahun ke atas, berhenti total dari dunia riset.Â
Apa yang terjadi 2 tahun kemudian. Stroke. Kok bisa? Ini cuma asumsi saja. Karena semasa produktif otak digunakan dengan optimal dan berhenti total setelah mencapai usia lansia otak yang harus masih produktif berhenti begitu saja sehingga menimbulkan sebuah stress sendiri pada otak.Â
Belum lagi ditambah pembuluh darahnya semakin sempit dan tidak elastis dengan usia tuanya membuat tekanan pada pembuluh darah di otak yang berdampak pada stroke.
Jadi banyak manfaat yang bisa didapatkan dari bekerja di usia yang mencapai lansia.
Semoga bermanfaat salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H