Jadi apakah usia 60 tahun masih bisa dikatakan kuat untuk bekerja di sebuah institusi? Jawabannya tergantung. Karena ada yang usia 60 tahun sudah sakit-sakitan ada juga yang usia yang sama masih kuat berlarian marathon berkilometer.
Tapi coba bayangkan hidup di masa sebelum reformasi, usia 60 tahun sudah seperti benar-benar sepuh. Tidak bisa bekerja denan baik dengan usia yang masih 60 tahun.Â
Hal ini membuktikan bahwa kemajuan medis di Indonesia smeakin membaik sehingga usia 60 tahun saat ini masih sekuat umur 50 tahun atau kurang di masa pra reformasi.
Bahkan di Jepang, seorang professor berusia 90 tahun ke atas masih kuat mengajar dan meneliti bahkan hasil risetnya dapat menandingi peneliti-peneliti muda di dunia, jangankan kerja, main tenis yang membutuhkan kebugaran kekuatan, kelincahan, dan kelenturan pun kuat dan mampu  bagi professor Jepang tersebut.
Kenapa Perusahaan butuh Lansia jika masih ada banyak tenaga kerja usia produktif?
Tentu saja setiap perusahaan memiliki alasan tersendiri dan menjadi rahasia dapur sendiri untuk merekrut usia lansia.
Tapi jika dibolehkan asumsi, kenapa sih ada perusahaan yang masih mempekerjakan seorang lansia padahal di Indonesia usia produktif ini sangat banyak? Â Jawabannya bisa beragam.Â
Sebagai contoh mengapa peneliti terutama professor kebanyak sudah lansia bahkan ada yang mencapia diatas 80 tahun. Karena dosen maupun peneliti meski usia membuat tubuh menjadi lemah tapi tidak dengan otak. Meski sering mudah lupa, tapi wawasan yang dimiliki professor yang sudah berusia lanjut tak tertandingi.Â
Selain dunia riset, dunia politik dan bisnis sering kali dipimpin oleh seorang berusia lanjut. Hal ini karena usia memanng membuat kita semakin kurang produktif, namun dengan usia yang matang kepemimpinan dan insting dalam menilai orang.
Banyak hal di dunia ini yang sering kali membutuhkan orang yang berusia karena pengalaman dalam menjalani hidup dan juga naluri dalam mempertimbangkan banyak keputusan.Â
Dampaknya pada lapangan kerja dan calon tenaga kerja