Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Banyak Lansia Masih Kuat untuk Menafkahi Diri Sendiri dan Keluarga

28 April 2024   12:02 Diperbarui: 29 April 2024   15:16 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu adalah seorang pengangguran yang baru lulus sekolah atau kuliah mungkin akan timbul rasa ketakutan di masa depan. Bagaimana tidak, persaingan kerja meningkat dengan kehadiran para lansia lengkap dengan wawasan dan pengalaman. Habis sudah. 

Apalagi butuh memiliki uang besar untuk mempekerjakan orang karena sebagian besar perusahaan pengeluaran terbesar ada pada karyawan. 

Lapangan kerja sudah sempit ditambah lagi jumlah calon karyawan lansia, mungkin kah di masa depan angka pengangguran meningkat?

Tapi tenang. Kalian tidak perlu takut bagi yang baru lulus sekolah atau kuliah. Tahu sendiri bahwa tidak semua pekerjaan tidak bisa ditangani oleh lansia. 

Ambil contoh saja, apa yang terjadi jika sebuah atlit muda bertarung dengan atlit lansia. Dalam kasus terbatas pasti yang menang yang muda.

Banyak pekerjaan di dunia yang membutuhkan fisik yang sehat dan kuat. Makanya dalam proses perekrtan sering kali ada tahap penting yang sering kali diabaikan yaitu Medical Chech Up (MCU).

Apa manfaat lansia untuk tetap bekerja di masa tua terhadap kualitas hidup

Masa tua yang dihabiskan hanya tidur dan makan membuat tubuh semakin cepat tua. Apalagi semakin tua semakin malas berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membuat kualitas hidup di akhirnya sering kali memburuk.

Ambil contoh kecil. Ada seorang peneliti tua yang dikenal dengan cerdas dan kerja keras. Namun karena sudah mencapai usia 60 tahun ke atas, berhenti total dari dunia riset. 

Apa yang terjadi 2 tahun kemudian. Stroke. Kok bisa? Ini cuma asumsi saja. Karena semasa produktif otak digunakan dengan optimal dan berhenti total setelah mencapai usia lansia otak yang harus masih produktif berhenti begitu saja sehingga menimbulkan sebuah stress sendiri pada otak. 

Belum lagi ditambah pembuluh darahnya semakin sempit dan tidak elastis dengan usia tuanya membuat tekanan pada pembuluh darah di otak yang berdampak pada stroke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun