Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Implikasi Kontroversial: Pertimbangan tentang Menggolongkan Layanan OTT sebagai Platform Penyiaran

17 Agustus 2023   13:04 Diperbarui: 17 Agustus 2023   13:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Gadis Cantik yang sedang melakukan aktivasi sebuah layanan Hand Phone. Sumber Ilustrasi: pexel.com/brett-sayles

Penggunaan layanan Over-The-Top (OTT) atau penyedia layanan video melalui internet telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Dalam konteks ini, muncul pertanyaan menarik apakah sebaiknya layanan OTT dimasukkan ke dalam klasifikasi platform penyiaran, seperti halnya televisi tradisional.

 Pertanyaan ini mendorong refleksi mendalam tentang skema regulasi yang sesuai, dampaknya pada konsumen, dan perubahan dalam pilihan tontonan yang mungkin terjadi.

Pertimbangan Golongan: Apakah Layak Dimasukkan ke dalam Klasifikasi Platform Penyiaran?

Pertimbangan utama dalam mengklasifikasikan layanan OTT sebagai platform penyiaran adalah bahwa platform ini memberikan konten video kepada penonton melalui internet, serupa dengan penyiaran televisi konvensional. 

Namun, perbedaan utama adalah sifat interaktif dan on-demand yang ditawarkan oleh layanan OTT. 

Oleh karena itu, keputusan untuk menggolongkan OTT sebagai platform penyiaran tidak sepenuhnya langsung.

Skema Regulasi yang Sesuai: Menjaga Keseimbangan Antara Kebebasan dan Kendali

Jika keputusan diambil untuk menggolongkan layanan OTT sebagai platform penyiaran, diperlukan skema regulasi yang cermat. 

Regulasi harus mencakup perlindungan konten, privasi pengguna, dan kontrol konten yang masuk. 

Pada saat yang sama, perlu dihindari regulasi yang terlalu membatasi kreativitas dan inovasi yang telah menjadi ciri khas layanan OTT.

Dampak pada Konsumen: Keuntungan dan Tantangan

Dampak langsung pada konsumen jika aturan ini diberlakukan adalah campuran antara keuntungan dan tantangan. 

Keuntungan meliputi peningkatan perlindungan konsumen, penyediaan konten berkualitas, dan kemungkinan peningkatan regulasi konten yang merugikan. 

Namun, tantangan melibatkan kemungkinan kenaikan biaya berlangganan dan kemungkinan berkurangnya variasi konten.

Pilihan Tontonan dan Selektivitas Konten: Perspektif Terhadap Pasar Indonesia

Dalam konteks Indonesia, perlu dicatat bahwa beberapa layanan OTT telah menunjukkan selektivitas dalam menyediakan konten tertentu kepada pasar ini. Hal ini dapat menghasilkan lebih sedikit variasi tontonan bagi penonton Indonesia. 

Namun, perlu diingat bahwa industri hiburan terus berubah dan evolusi pasar dapat merespons dampak peraturan dengan beragam cara, termasuk mendorong penyedia OTT untuk lebih berinovasi dalam menghadirkan konten yang sesuai dengan preferensi lokal.

Kesimpulan: 

Menggolongkan OTT sebagai Platform Penyiaran dan Dampaknya

Pertanyaan apakah layanan OTT harus dimasukkan ke dalam klasifikasi platform penyiaran memunculkan berbagai pertimbangan. 

Dalam mengambil keputusan ini, perlu diingat bahwa regulasi yang tepat harus mencerminkan sifat unik layanan OTT sambil menjaga keseimbangan antara kebebasan, perlindungan konsumen, dan kendali konten. 

Dampaknya pada konsumen akan mencakup keuntungan dan tantangan, dan sifat selektif layanan OTT terhadap konten mungkin mempengaruhi variasi tontonan di pasar Indonesia. 

Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang matang dalam mengatur industri yang terus berubah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun