Sekarang, mari kita lihat bagaimana perhitungan BEP dapat dilakukan dengan asumsi ini.
1. Menghitung Penghematan Biaya Listrik:Â
Dalam pemasangan PLTS, kita berasumsi bahwa rumah tangga akan menghasilkan sebagian besar atau seluruh kebutuhan listrik mereka sendiri dari PLTS.Â
Jadi, penghematan biaya listrik dapat diperoleh dengan mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk membeli listrik dari jaringan umum.Â
Dalam perhitungan ini, kita akan menggunakan tarif listrik rata-rata yang ada di wilayah tersebut.Â
Misalnya, asumsikan tarif listrik rata-rata adalah 1.500 rupiah per kilowatt jam (kWh).Â
Dengan konsumsi listrik rata-rata 600 kWh per bulan, penghematan biaya listrik per bulan akan menjadi:
Penghematan Biaya Listrik = Konsumsi Listrik x Tarif ListrikÂ
= 600 kWh x 1.500 rupiah/kWhÂ
= 900.000 rupiah per bulan
2. Menghitung Biaya Investasi Awal:Â
Biaya investasi awal adalah biaya pembangunan instalasi PLTS di atap rumah.Â
Dalam asumsi ini, kita menggunakan kisaran biaya antara 14 juta hingga 17 juta rupiah.Â
Misalnya, jika kita menggunakan angka 15 juta rupiah sebagai perkiraan biaya investasi awal, kita dapat menggunakannya dalam perhitungan BEP.
3. Perhitungan Titik Impas (BEP):Â
Titik Impas (BEP) adalah saat penghematan biaya listrik dari PLTS setara dengan biaya investasi dan pengeluaran yang dikeluarkan.Â
Dalam hal ini, BEP tercapai ketika penghematan biaya listrik per bulan mencapai biaya investasi awal.Â
Mari kita lakukan perhitungan BEP menggunakan angka-angka yang telah kita asumsikan:
BEP = Biaya Investasi Awal / Penghematan Biaya Listrik per BulanÂ
= 15.000.000 rupiah / 900.000 rupiah per bulanÂ
16,67 bulan
Dari perhitungan di atas, BEP akan tercapai dalam waktu sekitar 16,67 bulan, atau sekitar 1 tahun 4 bulan.Â
Artinya, setelah 1 tahun 4 bulan, rumah tangga akan mulai menghemat uang setelah mencapai titik impas.Â
Setelah BEP tercapai, rumah tangga akan terus menghemat biaya listrik setiap bulan selama umur rencana PLTS.
Perhitungan BEP ini memberikan gambaran yang kasar tentang kapan rumah tangga akan mulai mendapatkan keuntungan finansial dari pemasangan PLTS.Â
Namun, penting untuk diingat bahwa perhitungan ini bersifat perkiraan dan tergantung pada asumsi yang digunakan.Â
Biaya operasional, pemeliharaan, dan faktor-faktor risiko lainnya juga perlu dipertimbangkan dalam analisis ekonomi yang lebih komprehensif.
Selain itu, penting untuk mencatat bahwa investasi dalam PLTS memiliki manfaat jangka panjang yang melampaui keuntungan finansial.Â