Rukun Islam terdiri dari lima dan salah satunya puasa. Hal ini menjadi kewajiban bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Puasa dari berbagai penelitian telah membuktikan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Sehingga harapannya umat muslim yang menjalankan puasa semoga diterima amalnya dan semakin terjaga kesehatannya.
Beberapa orang melaksanakan puasa bersamaan dengan diet untuk menguruskan badan atau menurunkan kadar lemak yang dikandung pada tubuh. Salah satu diet yang terkenal adalah diet karbohidrat. Diet karbohidrat merupakan diet dengan fokus dengan membatasi asupan karbohidrat yang masuk pada tubuh. Manfaat yang didapatkan seperti menurunkan gula darah, kolesterol, lemak, dan lain-lain.
Tapi apa yang terjadi jika kita benar-benar membatasi asupan karbohidrat sampai mendekat 0. Berikut ulasannya.
Apa itu karbohidrat?
Karbohidrat adalah senyawa alami atau biomolekul yang tersusun atas karbon, oksigen, dan hidrogen yang membentuk gugus fungsi karbonil dan hidroksil. Karbohidrat terbagi menjadi 3 berdasarkan susunan molekulnya yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan bentuk molekul karbohidrat yang terdiri dari satu molekul gula sederhana contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Disakarida merupakan bentuk molekul karbohidrat yang terdiri dari dua molekul gula sederhana. Polisakarida merupakan bentuk molekul karbohidrat yang terdiri dari  berbagai jenis molekul gula secara polimer.
Karbohidrat memiliki peran dalam nutrisi bagi manusia sebagai sumber energi. Bahkan di antara nutrisi yang karbohidrat memiliki peran utama sebagai sumber energi utama bagi tubuh manusia. Namun jika metabolisme tubuh tidak dapat memecah jumlah karbohidrat semuanya akan disimpan dalam bentuk lemak. Hal ini jika dalam kelebihan akan memiliki dampak pada gula darah dan obesitas.
Bahaya menghentikan asupan karbohidrat sebelum berpuasa
Pada saat berpuasa kita dalam kondisi menghentikan semua sistem pencernaan dalam jangka tertentu. Hal ini secara otomatis menghentikan energi yang masuk pada tubuh kita. Lalu bagaimana tubuh tetap bisa beraktivitas pada saat puasa. Tubuh kita memiliki lemak tubuh yang akan dipecah dan diubah menjadi sumber energi.Â
Lalu kita memiliki niat untuk menurunkan berat dengan cepat selama puasa dengan membatasi karbohidrat sampai ekstrem. Apa yang terjadi salah satunya dapat menyebabkan hypoglycemia dan kehilangan lemak dengan drastis. Hyploglycemia merupakann kondisi gula darah dikategorikan rendah. Hal ini menyebabkan tubuh lemas mengantuk, dan sakit kepala. Dampak yang lebih seram lagi adalah serangan jantung.
Hal ini pernah terjadi pada seorang binaragawan asal Jepang yang bernama Muscle Kitamura. Pada tahun 2000 beliau mempersiapkan diri untuk kompetisinya dengan menurunkan berat badannya. Dia menghentikan semua asupan karbohidrat dan tetap melakukan latihan klasik di mana karbohidrat mendekati nol. Apa yang terjadi maka presentase lemak hanya 3 % dan gula darah turun drastis hanya dalam waktu beberapa hari. Kemudian diikuti gagal jantung akut yang menyebabkan beliau meninggal di usia yang muda.
Pelajaran yang dapat diambil adalah boleh saja puasa dengan tujuan menurunkan berat badan, namun lakukan dengan perlahan dan ketahui bagaimana kondisi tubuh sebenarnya. Jangan hentikan asupan karbohidrat hingga nol. Mungkin kamu akan mendapa tubuh yang ideal namun rentang terkena penyakit kronis.
Semoga bermanfaat dan bijaklah dalam menjaga kesehatan selama berpuasa. Salam sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H