Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup yang ada di Dunia. Tumbuhan dalam ilmu taksonomi di cabang ilmu biologi termasuk ke dalam salah satu kingdom yang ada di Bumi.Â
Tumbuhan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai manusia yang bernafas selalu membutuhkan yang namanya oksigen dan membuang karbon dioksida dalam tubuh kita. Gas yang dibutuhkan yaitu oksigen ini dihasilkan oleh tumbuhan dan menyerap gas karbon dioksida yang beracun bagi tubuh kita melalui proses yang dinamakan fotosintesis.
Dari sistem respirasi saja kita tergantung dengan tumbuhan Masih ada hal lain yaitu masalah pangan sebagai kebutuhan primer manusia. Tumbuhan berperan sebagai pasokan pangan utama pangan manusia. Ditambah gaya hidup vegan dan vegetarian yang semakin populer dengan seiring waktu menjadikan tumbuhan menjadi satu-satu kebutuhan pangan manusia.
Tapi tahukah kalian, produk pertanian tetap hidup meski dipanen dari tumbuhan?
Dalam ilmu teknologi pertanian, terutama ilmu pangan disebutkan bahwa produk pertanian seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan merupakan bahan yang masih hidup meski telah dipanen. Dibuktikan dengan dua hal yaitu terus mengalami respirasi dan metabolisme. Â
Respirasi atau kita sering sebut pernapasan adalah proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dengan tujuan menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi lebih sederhana. Metabolisme adalah proses mempertahankan hidup pada organisme dengan menggunakan energi yang dihasilkan melalui proses respirasi. Metabolisme dan respirasi yang terjadi pada pangan hasil panen pertanian dapat dikategorikan hidup.
Lalu apa yang terjadi jika respirasi dan metabolisme terhenti?
Cara dapat menghentikan respirasi dan metabolisme secara instan yaitu dengan cara menghilangkan oksigen yang berinteraksi dengan produk pangan .Â
Apa yang terjadi menurut kalian? Produk pangan akan rusak dengan cepat dan secara fisiologi sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Karena produk hasil pertanian itu mati karena terhenti respirasi dan metabolisme. Jadi hal makanan hasil dari tumbuhan harus dalam kondisi hidup atau segar.
Lalu bagaimana yang terjadi jika terjadi respirasi dan metabolisme terus menerus?
Jika respirasi dan metabolisme terjadi terus menerus akan terjadi percepatan penguapan dan kehilangan bobot. Hal ini disebabkan respirasi akan menghasilkan air dan energi. Energi yang dihasilkan digunakan melalui metabolisme menimbulkan efek peningkatan suhu.Â
Energi panas yang dihasilkan membuat kadar air turun sehingga pada sayur-sayuran dan buah-buahan segar akan kehilangan kesegarannya. Selain itu, energi yang dihasilkan membuat nilai gizi berkurang karena digunakan untuk metabolisme sehingga menghasilkan warna pada produk pertanian berubah secara perlahan.
Lalu bagaimana cara menjaga produk pangan tetap hidup dan tetap mempertahankan kualitasnya?
Yang perlu dilakukan adalah membatasi respirasi dengan pengemasan. Membatasi bukan berarti benar-benar menghilangkan kadar oksigen dan mengurangi oksigen sehingga dapat hidup dengan respirasi dan metabolisme yang lambat. Selain itu suhu berperan dalam memperlambat proses metabolisme yang secara tidak langsung memperlambat respirasi. Suhu yang rendah dengan kadar oksigen yang terbatas juga tidak hanya memperlambat metabolisme dan respirasi tapi juga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan jamur perusak dan penyebab pembusukan.
Jadi pada kesimpulannya produk pertanian tetap hidup meski dipanen dengan terjadinya metabolisme dan respirasi. Metabolisme dan respirasi dapat mengurangi kualitas namun tidak boleh sampai berhenti karena akan menjadi produk yang tidak layak dikonsumsi. Pengemasan dan pendinginan menjadi solusi memperlambat metabolisme dan respirasi agar produk dapat bertahan lebih lama untuk dikonsumsi.
Semoga bermanfaat. Salam Ketahanan Pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H