Mohon tunggu...
Ganefofficial 2003
Ganefofficial 2003 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya travelling dan jelajah alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Privasi di Era Digital: Apakah Data Pribadimu Masih Aman

23 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 5 November 2024   20:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan Psikologis pada Korban
Korban kebocoran data bisa mengalami stres, kecemasan, atau bahkan trauma akibat penyalahgunaan data pribadi. Ketidaknyamanan ini sering kali datang dari rasa takut akan dampak yang tidak dapat mereka kendalikan, seperti penipuan, kehilangan akses, atau penyebaran informasi pribadi yang dapat memengaruhi kehidupan sosial mereka.

  • Ancaman terhadap Keamanan Nasional
    Jika data dari instansi pemerintah atau lembaga strategis bocor, dampaknya bisa mengancam keamanan nasional. Informasi sensitif mengenai infrastruktur, kebijakan, atau data militer dapat dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk merusak stabilitas negara.

  • Dampak-dampak ini menunjukkan perlunya perlindungan data yang lebih ketat di Indonesia. Implementasi UU Perlindungan Data Pribadi yang efektif dan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi akan pentingnya keamanan data pribadi menjadi kunci untuk mengurangi risiko-risiko ini.

     

    Bagaimana mencegah agar data pribadi tak bocor?

    Mencegah kebocoran data pribadi membutuhkan langkah-langkah proaktif baik dari sisi individu maupun organisasi. Berikut beberapa cara yang efektif untuk melindungi data pribadi dari kebocoran:

    1. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
      Gunakan kata sandi yang panjang dan kompleks untuk setiap akun, yang mencakup kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Gunakan pengelola kata sandi (password manager) agar lebih mudah mengelola dan mengingat kata sandi yang unik.

    2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
      Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan dengan meminta verifikasi tambahan, seperti kode yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikator. Ini membuat akun lebih sulit diakses oleh peretas meskipun kata sandi diketahui.

    3. Batasi Informasi yang Dibagikan di Media Sosial
      Hindari membagikan informasi pribadi yang sensitif, seperti tanggal lahir, alamat, atau nomor telepon di media sosial. Informasi ini sering kali digunakan peretas untuk menjawab pertanyaan keamanan atau melakukan rekayasa sosial.

    4. Waspadai Email Phishing dan Tautan Tidak Aman
      Jangan membuka tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal, terutama di email atau pesan instan. Pastikan URL situs web terlihat benar dan tidak ada perubahan yang mencurigakan pada nama domain. Phishing adalah salah satu cara paling umum yang digunakan untuk mencuri data pribadi.

    5. Perbarui Perangkat Lunak secara Teratur
      Pastikan perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan terhadap kerentanan keamanan yang telah ditemukan, yang dapat mencegah serangan.

    6. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun