Zaman sudah tiba
Ketika sang arif semakin langka
Yang banyak kian tua kian gila
Urat malu entah dimana
Agama seakan tinggal nama
Simbol-simbol agama lekat tak pernah lepas,
hanya untuk katakan aku beda.
Nilai-nilai agama bablas entah kemana
Amarah menjadi andalannya
Memaksa agar lainnya ikut
Zaman sudah tiba
Ketika cerdik pandai bicara ada harganya
"Beda" menjadi kebanggaannya
Lupa ..., ia lahir di mana
Terlihat pandai adalah selalu menjadi tujuannya,
Semuanya atas nama perut
Jangan bicara kalau tak ada hubungannya dengan perut
Karena ....
Kebaikan kalah penting dari perut
Banyak cinta telah terkalah dengan perut
Kedamaian hampir hilang karena perut
Duhhhh .........
Bahkan ada selingkuhi Tuhan demi perut
Zaman ini zaman edan
Muka keriput
Tak ingat segera terjemput oleh Malaikat maut
Pikirannya tak pernah lepas dari nafsu perut
Zaman edan
Semuanya atas nama perut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H