Mohon tunggu...
Gandi Angriawan
Gandi Angriawan Mohon Tunggu... Guru - Ruang Ngopi

Semoga bisa memberikan manfaat, menghibur, menemani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabat Sevisi Sesurga Nanti

31 Mei 2021   16:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   16:13 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara azan berkumandang dengan lantang

Al Qur’an dalam pelukan berisi perintah dan larang

Haus akan ilmu yang menjadi penerang dikala gelap menyerang

Aku dan kamu duduk bersama di tempat yang jarang orang datang

Berada dalam satu barisan dalam pengajian

Aku yang dulu berada dalam kegelapan

Tercerahkan hati tatkala engkau ingatkan

Surat cinta sang ilahi menjadi petunjuk jalan tinggalkan kegelapan zaman

Engkau tidak pernah bosan menghampiri

Visi diri dalam bertarung semakin luntur hampir mati

Itu membuatku lupa diri namun engkau tidak pernah menjauhi

Sahabat tidak pernah bosan mengunjungi, menyambung ikatan yang hampir terlucuti

Isi hati tidak bisa dibohongi

Selalu meyakini sang mengampuni

Engkau yang tidak pernah lelah mengingatkan tatkala aku sedang lupa ilahi

Sahabat selalu mengingatkanku agar maksiat tidak kuperbuat sepenuh hati

Untung tidak dapat diraih, jika hanya sedikit perih dan susah payah

Rentetan doa menjadi obat dikala hati sedih yang perlahan pasrah

Genangan air mata menangisi lepasnya hidayah

Aku dan kamu berpisah sebelum selesai tugas dari sang pencerah

Nyatalah hidayah kuasa Allah

Akhirnya aku dan kamu tidak lagi satu barisan

Nestapa hati ketika kamu lebih condong kepada bisikan setan

Tumpukkan kecewa membuat hatimu dinaungi pekatnya kegelapan

Istiqamahku dalam doa, semoga engkau kembali ke jalan yang pernah kau tinggalkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun