Romlah menyurutkan langkah, saat anggota Geng lainnya ikut menghampiri. Sekarang mereka nggak hanya menggoda. Â Tapi ada juga yang sudah bertindak kurang ajar menyolek bahu dan mengelus rambutnya.Â
Romlah hanya bisa mengelak sambil sesekali menepis tangan preman-preman yang reseh. Sedangkan mereka makin girang menggoda Romlah yang nggak bisa lari kemana-mana. Persis ikan asin dikerubutin kucing.Â
Tapi untunglah penderitaan Romlah nggak berlangsung lama. Karena Buluk dan Bang Toyib kebetulan lewat di tempat tersebut.
Romlah pun menghambur ke arah keduanya yang malam itu juga kebagian tugas ngeronda.Â
Singkat cerita....Â
Buluk dan Bang Toyib lah yang mengalami penderitaan yang lama. Akibat ngebelain Romlah, si  janda semok nan aduhai. Kedua anak buah Pak Erte tersebut jadi babak belur dikeroyok sama Jabrik dan geng d'Sangarnya.Â
Pembaca yang Budiman....
Sengaja penulis menyensor bagian saat Buluk dan Bang Toyib dikeroyok ama anggota Geng itu. Selain sadis, banyak adegan pengeroyokan tersebut mengandung unsur kekerasan yang nggak layak diceritain.Â
Mulai dari jidat Buluk dan Bang Toyib yang dijitak, dikepret, muka mereka ditonjok, Â ditendang, Â lehernya dipiting, Â dibanting, terus nggak sampe disitu aja...
Buluk dan Bang Toyib juga diinjek-injek kayak kedele dibikin tempe.
Sadis, kan? Makanya penulis sensor. Harap maklum. Hehehehe....