"Jeruk, bang?" Tanya pedagang tersebut sambil menjulurkan sebutir jeruk ke arah Buluk yang berdiri di sampingnya.
"Kaga, bang. Gue cuma numpang neduh" Jawab Buluk
"Wah, kalau berteduh jangan di sini bang!" Timpal pedagang jeruk. "Mending abang kesono..." Katanya lagi sambil menunjuk Pos Polisi di depan sebuah Bank.
Dengan sedikit kesal Buluk pun berpindah tempat lagi. Karena di pos penjagaan banyak Polisinya dan Buluk keder lantaran Pak Polisinya juga serem-serem, akhirnya Buluk basah kuyup karena mondar mandir mencari tempat berlindung dari siraman hujan.Â
Karena hujan masih mengguyur dan Buluk butuh tempat berlindung, pemuda itu pun kembali lagi ke tempat pengemis yang ngemper di pertokoan tadi.
"Nah, kok Mas bro balik lagi...?" sambut pengemis setengah umur itu sambil cengengesan. "Udah ngaku aja...mas ini mau ngemis juga, kan! Hayooo...ngaku aja, nggak usah malu..."Â
Buluk hanya memandangi wajah pengemis itu dengan mangkel. Percuma ngeladeni orang yang keukeuh banget menuduh dia jadi pengemis, sekarang yang penting dirinya bisa ikut berteduh dan nggak kehujanan.
Buluk pun mulai meratapi nasib dan membayangkan hal-hal yang Anen bin Bokir. Eh, aneh bin ajaib maksudnya.
Gimana nggak aneh...
Masak Buluk membayangkan dirinya terlahir sebagai Leonardo DiCaprio, bintang pilem Holiwud yang yahud dan gantengnya na'uzubillah... Bukan terlahir sebagai Buluk.
Sehingga kalau kemana-mana orang pada ngerumunin minta foto dan tanda tangan. Engga kayak sekarang. Mau neduh aja susah, belum lagi orang-orang disini yang bawaannya curiga saat memandang dirinya.Â