"Ma.., mau ke kontrakkan, Â neng?" Tanya Buluk gagap.Â
Gadis itu hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil membuang pandangannya ke tanah.Â
Buluk makin pe-de dan mulai memberanikan diri untuk mengajak gadis manis itu ngobrol.Â
"Wah kebetulan. Abang juga mau Pulang ke kontrakkan. Kalo gitu kita bareng, Â nyok... " Ajak Buluk pada Aisyah.Â
Aisyah sekali lagi menganggukkan kepala dan membiarkan pemuda tersebut berjalan mengiringinya.
Buluk kelihatan sangat bangga dan bahagia bisa berjalan dengan Bidadari di sampingnya.Â
Apalagi Buluk memakai baju koko dan kopiah hitam yang diembat dari jemurannya Bang Toyib, tetangga sebelah petakannya.Â
Saking bangganya, Â Buluk mendadak ramah dan murah senyum terhadap orang-orang yang dijumpainya saat berjalan menuju kontrakkan.Â
"Asslamu'alaikum, Pak Erte....." Sapa Buluk saat berpapasan dengan Jawara kampung Pinggir Kali tersebut.Â
Tidak hanya menyapa, Buluk pun tanpa sungkan-sungkan mencium tangan Pak Erte.Â
Melihat tingkah pemuda itu yang mendadak santun, Pak Erte cuma bengong.Â