Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Serial Pak Erte) "Happy New Year" 2018

31 Desember 2017   11:29 Diperbarui: 31 Desember 2017   12:00 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic.Charlottesville.com

Menyaksikan kedua orang tersebut Pak Erte jadi senewen dan  langsung melempar apa saja ke arah bang Toyib dan Buluk. Mulai dari  sendal jepit, sapu sampe panci dan baskom. Krompyang! bletaak! Gedebuk!

Buluk dan Bang Toyib pun jejingkrakkan menghindari  perabotan yang melayang ke arah mereka. Tanpa mengerti sedikit pun  kenapa Pak Erte sampe segitunya.

Padahal niat mereka baik. Membantu Empok Saidah  mengeksekusi ayam-ayam buat dipanggang pas acara taon baruan. Tapi emang  dasar otak keduanyase-ucrit. Jadi mereka nggak nyadar kalau yang mau  dibantai ayam-ayam kesayangannya Pak Erte.

Melihat situasi makin tidak terkendali dan Mantan Jawara  sudah mulai kalap, keduanya pun lari lintang pukang saat melihat Pak  Erte Masuk ke dalam rumah dan keluar lagi sambil mengayun-ayunkan golok  peninggalan Bang Ji'i.

Emang Bang Ji'i mantan Jawara juga seperti Bang Jampang?  Bukan! Bang Ji'i pemain lenong yang udahkoit karena kena malaria.  Satu-satunya peninggalan yang paling berharga dari beliau, ya cuma golok  ini, yang sekarang dipake buat nge-geplak palanya Buluk dan Bang Toyib.

"Kabuuuur....!" Teriakan kedua penghuni kontrakkan tersebut terdengar menggema di seantero Kampung Pinggir kali. Ha...ha...ha.

*****

Perayaan Tahun Baru sepertinya tak pernah sepi penggemar.  Beragam aktivitas dan pertunjukan tampak di berbagai kota. Begitu juga  di pekarangan rumah Pak Erte yang sudah penuh dengan aktivitas dan  pertunjukkan. Alias warga sibuk beraktivitas, Empok Saidah cuma bagian  nunjuk-nunjuk aja. Hihihi....

Para penghuni kontrakkan dan Warga Kampung Pinggir Kali  sudah sejak habis Isya' berkumpul di bawah tenda yang dipasang di  pekarangan rumah tersebut. Saking meriahnya. Rumah Pak Erte dipasang  beragam hiasan. Mulai dari daster, kain sarung, daleman...Eh, salah.  (yang barusan jemuran Empok Saidah yang lupa diangkat).

Pokoknya di sana-sini menggantung hiasan berwarna-warni.  Susan alias Susanto, keponakan Mbak Jum yang melambai, tampak memasang  balon aneka warna di sudut-sudut tenda.

Saking gemulainya, Susan sampe meniti genit ke atas tangga  untuk mengikat balon ke tiang tenda. Tapi do'i jadi keki karena nggak  ada satu pun yang mau membantunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun