Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mario Teguh, Bukan Salah Bunda Mengandung

14 September 2016   15:29 Diperbarui: 14 September 2016   15:55 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak akan menghubung-hubungkan masalah MT dengan sebuah pepatah yang Asbun (asal bunyi) seperti berikut;

"Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya nyungsep juga" 

https://ok.ru/dilozorimmm
https://ok.ru/dilozorimmm
Alasannya akan saya jelaskan seperti di bawah ini:
www.shhhic.com/emily-ratajkowski-coachella
www.shhhic.com/emily-ratajkowski-coachella
Pertama,
Mario Teguh bukanlah tupai yang pandai melompat. Walaupun bisa, lompatannya nggak bakalan jauh-jauh amat. Karena yang biasa dilakukannya adalah, merangkai kata untuk dijadikan kalimat yang enak untuk didengar dan dibaca.

Kedua,
Tupai bukanlah mahluk yang pandai merangkai kata-kata. Salah satu kepandaiannya hanya melompat. Kalaupun bisa ngomong, itu terjadi saat kedua tupai berantem dengan Donald Bebek. Wek..wek...wek! Sedangkan ocehan tupai lebih terdengar seperti suara pita kaset yang kusut. Ngejelimet! Hihihi.....

Dengan demikian. Pepatah tersebut tidak nyambung dengan masalah MT. Jadi biar nggak mentok dan kehabisan ide dalam menuntaskan tulisan ini, saya akan mencari tema yang lain.

Setelah melakukan semedi, serta puasa tidur di siang hari dan tidak melanggar pantangan tidur saat mengemudi. Wangsit pertama yang saya terima adalah satu kata, yaitu 'Motivator'!

Kamu tentu tahu. Selain botaknya yang mengkilap. Mario Teguh adalah seorang motivator  termahal di Indonesia, yang begitu terkenal dengan acaranya 'Mario Teguh The Golden Ways'.

Beberapa kali, saya pernah menyaksikan di salah satu stasiun Tipi swasta. Sehingga bisa menilai kalau Mario Teguh adalah simply public speaker yang bisa mengaduk-aduk hati audiens-nya.

Beliau pandai dalam mengolah kata-kata dan bisa membuat orang yang duduk di hadapannya tertarik untuk mendengarkan setiap ucapannya. Bahkan mungkin tidak sedikit yang kemudian menerapkan apa yang dikatakannya. Super se-KUALI. Eh, super sekali maksudnya!

Namun akhir-akhir ini orang mulai menganggap ucapannya tidak lagi SUPER. Kapan? Yaitu pada saat Sang Motivator tidak mengakui Ario Kiswinar sebagai anaknya, serta selalu menantang untuk melakukan tes DNA.

Padahal si anak merasa ditelantarkan oleh Mario Teguh, yang menurutnya adalah Bapak Kandungnya. Sedangkan si Bapak menganggap anak yang seusia Ario Kiswinar sekarang, adalah Bapak-bapak yang menelantarkan dirinya sendiri. Mumet, kan!

Tidak sedikit penggemar yang mulai kecewa dan menghakimi Mario Teguh di Media. Ditambah lagi adanya pernyataan dari adik kandung MT yang mendukung pernyataan  Ario Kiswinar. Tapi tidak sedikit juga yang memberikan simpati untuk si pemilik 'salam super'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun