Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Pak Erte, Pengarang dan Pembohong

3 September 2016   20:55 Diperbarui: 4 September 2016   00:59 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Jumadi manggut-manggut. Lalu melirik Pak Erte yang sudah tertidur lagi. Ngorok! "Te, Pak Erte...!" Pak Jumadi berusaha membangunkan Pak Erte yang mulai terdengar dengkurnya.

"Eh, hmm..iye..." Pak Erte agak gelagapan.

"Ane ama Boim mau pamit pulang Pak" Kata Jupri sambil menjulurkan tangannya ke Pak Erte.

Diikuti oleh Boim. Kedua orang itu pun saling berjabat tangan. Saling bermaapan. Lalu berturut-turut bersalaman dengan Pak Jumadi dan langsung pamit pulang.

Pak Erte berdiri dari duduknya dan langsung menyusul Jupri dan Boim. Sebelum melangkah keluar rumah, Pak Erte semoat membisikkan sesuatu kepada Pak Jumadi.

"Pak titip salam buat Neng Wiki, siapa tadi namanya...?"

"Wikipedia..." Sahut Pak Jumadi bingung.

"Iya. Wikipedia. Pasti secantik neng Nikita Willy, yak" Seloroh Pak Erte.

Pak Jumadi cuma tersenyum kecut  "Pak Erte nggak mau ngopi lagi?" Katanya memberikan tawaran, saat  Pak Erte melangkah keluar rumah.

"Udah makasih, pak. Gue mau mandiin ayam jago gue" Sahut Pak Erte asal.

"Malam-malam begini? Tanya pak Jumadi heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun