"Kebohongan yang sering terjadi dalam masyarakat kita antara lain sebagai berikut:
Pertama. Berdusta. Berdusta berarti menyatakan yang tidak benar atau menyesatkan. Ini adalah pelanggaran serius karena berbicara atau berbuat melawan kebenaran, untuk menyesatkan orang yang berhak mengetahui kebenaran.
Kedua, Rekayasa atau Manipulasi. Berarti menyiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri, meskipun barangkali orang lain merugi. Nah ini banyak kita jumpai pada saat kampanye. Seperti pemilihan gubernur DKI sekarang...."
Pak Jumadi memperhatikan wajah tamunya satu persatu, yang tampak bengong karena penjelasan yang dia berikan. Lalu kembali melanjutkan.
"...Yang ketiga, Berbohong karena takut dan sedang dalam situasi terjepit. Jadi Pembohong akan membuat dan terpaksa mengarang cerita bohong untuk menyelamatkan diri dari situasi ini" Pak Jumadi mengakhiri penjelasannya sambil tersenyum lebar.
"Terus beda Pengarang dan Pembohong apa dong?" Sela Pak Erte yang sempat tertidur sebentar.
Pak Jumadi memandang Pak Erte dengan tatapan mata keki. Lalu memberikan kesimpulannya.
"Berdasarkan penjelasan saya barusan mari sama-sama kita simpulkan. Begini, Pengarang adalah orang yang menceritakan sisi lain kehidupan. Apapun gaya bahasa yang digunakan, pengarang tidak memiliki tujuan merugikan orang yang membaca hasil karangannya.
Sedangkan Pembohong, menceritakan sisi lain kehidupan dengan cara menyembunyikan kebenaran. Sehingga merugikan orang yang membaca atau mendengar kebohongannya. Kalau kurang puas dengan kesimpulan saya, silahkan Bang Jupri, Bang Boim dan Pak Erte simpulkan sendiri. Bagaimana?" Kata Pak Jumadi yang mulai ngos-ngosan.
"Saya setuju dengan kesimpulan Bapak" Jawab Jupri merasa puas.
"Saya juga, pak" Sahut Boim nggak mau kalah.