Aku sedikit tersenyum, lalu duduk di hadapannya. Menikmati setiap garis kecantikannya, dari waktu ke waktu. Dan selalu saja hatiku penuh cinta, untuknya!
"Aku belikan kesukaanmu, barusan di pasar..."kata istriku, sambil beranjak dari duduknya.
Dibukanya lemari pendingin, lalu mengeluarkan sesuatu yang mengeluarkan bau menyengat.
"Duren!" aku berujar senang. Saat melihat buah kesukaanku, yang di taruhnya di atas meja.
"Iya. Sekarang kan lagi musim Duren!"Jawab istriku sambil terseenyum.
Ah, ternyata Dunia Tanpa Musim hanyalah mimpi belaka. karena...
"Aku akan menjadi jauh, lebih tidak berarti. Jika hidup, tanpamu...!" Bisikku, lalu mencium lembut bibirnya.
(Selesai)
Salam Sendu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H