"Aku akan kembali, untuk menikahimu" Bisik kekasihnya, saat terakhir mereka berpisah. Di dermaga yang sama, di bawah temaram senja.
Sudah lebih dua puluh purnama, wanita itu menunggu resah. Dan selalu saja disetiap purnamanya. Ada lelaki durjana, yang menyeretnya ke WC umum dermaga. Melucuti pakaiannya yang lusuh, memandikannya lalu melenguh diantara kedua kakinya.
Wanita itu masih berdiri di tempatnya. Pandangannya baru saja singgah di bintang kejora, saat kekasihnya berjalan melewatinya. Tanpa pernah menyadari. Kalau perempuan gila, yang sedang hamil tua tersebut, adalah wanita yang selalu menantinya.
Persis di tempat terakhir mereka berpelukan, untuk kemudian berpisah. Di atas dermaga yang sama, di bawah temaram senja...
(Selesai)
Salam Sendu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H