Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Asmara Sendu, di Pekuburan

9 Agustus 2016   14:48 Diperbarui: 10 Agustus 2016   16:44 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: vi.sualize.us

Perjaka tersebut tertunduk lesu. Sambil memandang sayu, ke arah dahan pohon asem yang rindang. Bang Parlan mulai merenungi nasibnya sebagai tukang gali kuburan. 

"Mayang, semoga besok-besok banyak orang yang meninggal. Sehingga abang bisa ngumpulin uang dan kita berdua cepat duduk di pelaminan..." kata suara hati Bang Parlan, penuh harapan.

(Selesai)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun