Perjaka tersebut tertunduk lesu. Sambil memandang sayu, ke arah dahan pohon asem yang rindang. Bang Parlan mulai merenungi nasibnya sebagai tukang gali kuburan.Â
"Mayang, semoga besok-besok banyak orang yang meninggal. Sehingga abang bisa ngumpulin uang dan kita berdua cepat duduk di pelaminan..." kata suara hati Bang Parlan, penuh harapan.
(Selesai)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!