Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Cewek Simpanan

31 Juli 2016   21:55 Diperbarui: 13 Agustus 2016   15:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ditengah kebingungannya, karin melihat beberapa anggota Team cheerleader memasuki lapangan dengan gerakan-gerakan akrobatik. Konfigurasi yang tersusun dari teman-teman kelas Dimas, langsung mengelilingi karin. Arya dan beberapa teman  lainnya, telah membentangkan spanduk yang bertuliskan; "KARIN, ILOVE YOU...!".

Dengan diiringi lagu Indonesia Raya, Eh... Salah, maaf. Dengan diiringi lagu 'A Thousand Years'nya- Christian perri. Tampak Dimas berjalan mendekati karin, yang masih tampak berdiri bingung di tengah lapangan basket sekolah. Beberapa teman membuka jalan.....

Dihadapan karin, Dimas langsung berlutut. Digenggamnya tangan karin lalu berkata lembut.

"Karin, maukah kamu menjadi pacarku? Kalau mau, terimalah mawar ini. Tapi, kalau tidak... Awaaas...!" Kata Dimas sembari bercanda.

Karin memandang sendu wajah Dimas, yang berlutut di hadapannya. Pandangan matanya menyapu sekeliling lapangan basket sekolah, yang telah dipenuhi penghuni sekolah yang mulai bersorak-sorak. Memberikan dukungan agar karin menerima cinta Dimas.

Cewek itu tidak mampu berbuat banyak, air matanya mulai menetes. Perasaannya berkecamuk antara sedih dan bahagia. Sementara pikirannya melayang jauh di bawa terbang angin. Lalu jatuh tepat di sebuah mobil mewah, yang parkir di seberang  jalan, tidak jauh dari gerbang sekolah.

Sebuah mobil mewah milik Om Brata, yang juga Papanya mas Seto. Seorang pejabat, yang selama ini membiayai segala keperluan sekolah juga kebutuhan hidup lainnya. Dan sebagai imbalannya, Karin memberikan tubuhnya.

Perlahan, pandangan karin mengabur lalu gelap seluruhnya. Karin terhuyung, lalu jatuh terjerembab di atas lapangan basket sekolah.(Selesai)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun