Mohon tunggu...
Ganang Putra Setyawan
Ganang Putra Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dari manusia untuk manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesuksesan pendidikan di indonesia tergantung pada kurikulum?

25 Januari 2024   19:10 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Ganang Putra Setyawan. ( Mahasiswa Progdi BK, FKIP, UKSW ) 

Kurikulum adalah suatu rencana dan panduan yang digunakan oleh lembaga pendidikan untuk mengatur materi pembelajaran dan metode pengajaran yang akan diberikan kepada siswa. Kurikulum memiliki peran penting dalam menentukan tujuan pendidikan serta mengarahkan proses pembelajaran di dalam kelas.

Meskipun ada berbagai jenis kurikulum yang diterapkan di Indonesia, tujuan utamanya tetap sama, yaitu pembelajaran menciptakan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang baik. Kurikulum yang baik akan memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia.

Kurikulum 2006, juga dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diperkenalkan pada tahun 2006 sebagai perubahan besar-besaran dalam sistem pendidikan. Kurikulum ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan karakter, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, tidak hanya fokus pada aspek akademik semata.

Namun, setelah beberapa tahun diterapkan, Kurikulum 2006 menghadapi tantangan dan kritik. Salah satu permasalahan yang sering diungkapkan adalah kekurangan standar nasional yang jelas, sehingga menyebabkan variasi yang besar antara sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Selain itu, implementasi kurikulum ini juga dianggap terlalu rumit dan membebani guru dalam mengajar.

Sebagai respons terhadap tantangan dan kritik terhadap Kurikulum 2006, pemerintah Indonesia kemudian memperkenalkan Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diperkenalkan pada tahun 2013 dengan tujuan untuk mengubah pendekatan pembelajaran yang sebelumnya terlalu teoritis dan mengarahkan siswa untuk memiliki keterampilan yang lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Salah satu perubahan utama dalam Kurikulum 2013 adalah pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Kurikulum ini mengedepankan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, bukan hanya sebagai penerima informasi. Dalam Kurikulum 2013, siswa diajak untuk berpikir kritis, berkolaborasi dengan teman sekelas, dan mengembangkan kreativitas mereka.

Selain itu, Kurikulum 2013 juga menggantikan mata pelajaran dengan kompetensi dasar. Dalam kurikulum ini, mata pelajaran tidak lagi diajarkan secara terpisah, tetapi dikemas dalam tema atau topik tertentu yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik kepada siswa dan menghubungkan pengetahuan yang mereka pelajari dengan dunia nyata.

Kurikulum 2013 juga menekankan pentingnya pengembangan karakter serta penanaman nilai-nilai moral dalam pendidikan. Selain akademik, siswa juga diajarkan untuk memiliki sikap yang baik, seperti menghargai perbedaan, bertanggung jawab, dan berempati terhadap sesama.

Meskipun Kurikulum 2013 mendapatkan banyak pujian karena pendekatan pembelajarannya yang lebih aktif dan relevan, tidak dapat dipungkiri bahwa implementasinya juga menghadapi beberapa tantangan. Beberapa guru dan sekolah mungkin mengalami kesulitan dalam mengubah paradigma pembelajaran yang telah terbentuk sejak lama. Namun, dengan dukungan dan pelatihan yang cukup, diharapkan bahwa Kurikulum 2013 dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Secara keseluruhan, Kurikulum 2013 adalah sebuah transformasi besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui pendekatan yang lebih aktif dan relevan, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang kompeten dan memiliki kualitas karakter yang baik. Dengan terus melakukan evaluasi dan peningkatan, Kurikulum 2013 dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi masa depan Indonesia.

Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia dan sebagai dari upaya pemulihan pembelajaran, pemerintah Indonesia memperkenalkan kurikulum merdeka pada tahun 2021.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang bertujuan untuk membangun kemandirian dan kreativitas peserta didik. Melalui Kurikulum Merdeka, peserta didik diajak untuk memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai penerima informasi belaka.

Salah satu prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pemberdayaan peserta didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih dan mengatur pembelajaran sesuai minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Mereka diajak untuk menjadi pemikir kritis, problem solver, dan inovator.

Dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan karakter juga menjadi fokus utama. Peserta didik diajarkan nilai-nilai moral, seperti integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan menghargai perbedaan. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menjadi pribadi yang berintegritas, berempati, dan memiliki sikap toleransi.

Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pengembangan kognitif peserta didik, tetapi juga menggali potensi emosional, sosial, dan spiritual mereka. Peserta didik diajak untuk mengembangkan kecerdasan emosional, berinteraksi dengan lingkungan sosial, dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

Dalam implementasinya, Kurikulum Merdeka tentu membutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik guru, orang tua, maupun lembaga pendidikan. Guru perlu menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, sedangkan orang tua dan lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan dan lingkungan yang kondusif.

Dengan Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas mereka. Kurikulum Merdeka menjadi landasan yang kuat dalam membangun generasi yang mandiri, kritis, dan inovatif, sehingga mampu menghadapi tantangan dan mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa ini.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas-tugas nyata yang dapat mengembangkan keterampilan mereka, seperti melakukan penelitian, membuat produk, atau mengorganisir acara. Dalam proses pembelajaran ini, peserta didik diajak untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan berpikir kreatif.

Kurikulum Merdeka juga mengusung pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif, dengan memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi siswa mereka. Melalui Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih relevan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Perubahan kurikulum dalam pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Kurikulum 2006 dan Kurikulum Merdeka adalah dua langkah penting dalam transformasi pendidikan di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, tujuan utamanya tetap sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Dengan terus memperbaiki dan mengembangkan kurikulum, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin berkualitas dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi perubahan dunia yang cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun