Mohon tunggu...
Ganang Putra Setyawan
Ganang Putra Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dari manusia untuk manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesuksesan pendidikan di indonesia tergantung pada kurikulum?

25 Januari 2024   19:10 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, Kurikulum 2013 adalah sebuah transformasi besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui pendekatan yang lebih aktif dan relevan, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang kompeten dan memiliki kualitas karakter yang baik. Dengan terus melakukan evaluasi dan peningkatan, Kurikulum 2013 dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi masa depan Indonesia.

Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia dan sebagai dari upaya pemulihan pembelajaran, pemerintah Indonesia memperkenalkan kurikulum merdeka pada tahun 2021.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang bertujuan untuk membangun kemandirian dan kreativitas peserta didik. Melalui Kurikulum Merdeka, peserta didik diajak untuk memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai penerima informasi belaka.

Salah satu prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pemberdayaan peserta didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih dan mengatur pembelajaran sesuai minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Mereka diajak untuk menjadi pemikir kritis, problem solver, dan inovator.

Dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan karakter juga menjadi fokus utama. Peserta didik diajarkan nilai-nilai moral, seperti integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan menghargai perbedaan. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menjadi pribadi yang berintegritas, berempati, dan memiliki sikap toleransi.

Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pengembangan kognitif peserta didik, tetapi juga menggali potensi emosional, sosial, dan spiritual mereka. Peserta didik diajak untuk mengembangkan kecerdasan emosional, berinteraksi dengan lingkungan sosial, dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

Dalam implementasinya, Kurikulum Merdeka tentu membutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik guru, orang tua, maupun lembaga pendidikan. Guru perlu menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, sedangkan orang tua dan lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan dan lingkungan yang kondusif.

Dengan Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas mereka. Kurikulum Merdeka menjadi landasan yang kuat dalam membangun generasi yang mandiri, kritis, dan inovatif, sehingga mampu menghadapi tantangan dan mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa ini.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas-tugas nyata yang dapat mengembangkan keterampilan mereka, seperti melakukan penelitian, membuat produk, atau mengorganisir acara. Dalam proses pembelajaran ini, peserta didik diajak untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan berpikir kreatif.

Kurikulum Merdeka juga mengusung pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif, dengan memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi siswa mereka. Melalui Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih relevan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Perubahan kurikulum dalam pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Kurikulum 2006 dan Kurikulum Merdeka adalah dua langkah penting dalam transformasi pendidikan di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, tujuan utamanya tetap sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun