Mohon tunggu...
Erick Trenggana Jati
Erick Trenggana Jati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perindu rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melamun di Bulan

7 Oktober 2011   13:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menatapmu disini...

menggubah syair dikeheningan padang putih...

dalam hembus beku nan hangat pancaran sinar bintang...

melukis lelap tidurmu dengan kisah gemulai mimpi yang hadir...

ragam cerita bertawar...ketakutan...kegelisahan...kebahagiaan...

tentang makna harapan...tentang rasa merindu...tentang asa keabadian cinta...

terlihat kejujuran yang berujar...yang tak bertampak bila terbangun...

yang kerap meleleh bila mentari membasuh raga...

bila dayaku bagai malaikat...

inginku meniup debu bulan ini padamu...

membasuh takutmu dalam menapak langkah mencari jalan...

menuju jembatan yang bersinarkan bintang...

inginku kulempar kerikil bulan ini padamu...

menghujam gelisahmu hingga berkeping hancur...

sehingga menjadi kerikil sebuah kebaranian...

untuk digenggam sebagai kekuatan menatap...

inginku bias sinar dari bintang...

mengitari kebahagiaanmu hingga menyilaukan kesedihan..

agar kesedihan selalu bersembunyi dalam pekatnya dinding hati...

inginku semburkan badai bulan ini padamu...

menghempas dirimu agar selalu berlari...

mengejar harapan-harapan yang terpatri direlung benakmu...

hingga tercapai asa agar berdesis syukur serta berlabuh dalam ikhlas...

dan tak jemu merendahkan jiwa dengan do'a-do'a pada pencipta bulan...

kubisikkan disini...

lembut laksana nur...

rindukanlah kehangatan pelukan kasih Rasul...

rindukanlah ketulusan kasih sayang tiada ternilai dari sang Khalik...

dan keabadian cinta itu akan terasa nyata dan benar adanya...

dihiasi jernih sungai-sungai dan mahligai megah taman firdaus...

kerlap-kerlip pendar istana nan mahsyur...

dengan berdampingan senda gurau bersahabat dari para Rasul Yang Terpilih..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun