Dirobahlah konsep model pelatihannya. Meeting dengan perangkat daerah. Sample diambil beberapa  Dalam Corpu, perangkat daerah itu Sekretaris Jurusan. Membuat kurikulum pelatihan tidak seperti biasanya disusun WI yang orangnya itu-itu saja.
Wawancara berguna menerjemahkan datan menjadi program. Urusan dan kewenangan harus clear dulu jika tidak urus pada kewenangannya kena pinalty.
Kebijakan BPSDM Jabar, namanya pelatihan harus di Bandung, kecuali hal-hal tertentu. Jika para pihak telah lakukan diskusi dan akan selenggarakan, silakan, namun agar dapat diakui sebagai bangkom maka perlu sentuhan dan sertifikat dikeluarkan oleh BPSDM.
Quick respon, menjadi kunci layanan penting meski surat nanti menyusul. Pemetaan kompetensi termasuk jumlah menjadi penting diketahui. Hal ini berguna untuk sistem penyelenggaraan dan penganggaran.
Ruang kerja Widyaiswara dibuat kubikan, ada partisi setingi sekitar 2 meter. Di meja WI terpampang papan nama yang terukir dari kayu. Ruang bersama WI dibuat model cafe yang nyaman untuk bekerja dan berinteraksi.
Kekuatan komunikasi dan intensif menjadi kunci setujunya para pihak hingga pimpinan tertinggi agar Corpu bisa dilaunching. Menurut Bu Reni, sosok Kapusdiklat SDM LHK - Bu Dr Kusdamayanti memiliki kekuatan komunikasi itu. (Semoga kunjungan ke BPSDM Jabar Corpu ini adalah awal dari lahirnya KLHK Corpu yang dilaunching Menteri LHK, Aamiin).
Silakan eksplore website BPSDM Jabar. Demikian Bu Reni mengakhiri kebersamaan dengan tim Pusdiklat SDM LHK.
Terima kasih BPSDM Jabar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H