Mohon tunggu...
Money

Model Bisnis Wirausaha Sosial

10 April 2018   15:33 Diperbarui: 10 April 2018   15:59 4985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disisi lain, klinik -- klinik kami juga melayani masyarakat yang mampu untuk menggunakan layanan kesehatan di klinik. Pola tersebut memungkinkan kami memberikan subsidi dari layanan umum masyarakat yang berpenghasilan tinggi kepada masyarakat yang kurang mampu yang menjadi member klinik asuransi sampah.

Cooperative (Koperasi)

Cooperatif Model  wirausaha sosial memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sasaran atau anggota koperasi melalui layanan anggota, seperti informasi pasar, bantuan teknis, layanan perpanjangan, kekuatan tawar kolektif, bulk purchasing atau pembelian masal yang memungkinkan menekan biaya produksi, akses ke produk dan layanan, akses ke pasar eksternal untuk produk dan layanan yang dihasilkan anggota, dan lain sebagainya.

Model bisnis ini pada umumnya menyediakan keuntungan untuk anggota melalui layanan kolektif. Sebagai contohnya adalah pembelian masal atau purchasing bersama. Misalnya koperasi peternak susu menjualkan harga susu semua anggotanya dengan harga yang bersaing sehingga mampu menjaga kestabilan harga dan meningkatkan keuntungan untuk semua peternak.  Sebagai contoh lain, belasan klinik melakukan pengadaan alat kesehatan pada satu distributor yang memungkinkan mereka mendapatkan harga terendah yang mereka bisa.

Keanggotaan koperasi sering kali terdiri dari produsen berskala kecil dalam kelompok produk yang sama atau komunitas dengan kebutuhan umum, seperti permodalan atau layanan kesehatan. Anggota koperasi adalah pemangku kepentingan utama dalam koperasi, memetik manfaat dari pendapatan, pekerjaan, atau jasa yang dihasilkan koperasi, serta berinvestasi dalam koperasi dalam bentuk waktu, uang, produk, dan tenaga kerja.

            Cooperative model juga menanamkan konsep program sosial adalah bisnis. Misi koperasi utama adalah pada penyediaan layanan anggota. Kemandirian keuangan dicapai melalui penjualan produk dan layanan kepada anggota koperasi yang merupakan masyarakat sasaran serta ke pasar komersial. Koperasi menggunakan pendapatan untuk menutupi biaya yang terkait dengan layanan kepada anggotanya dan surplus dapat digunakan untuk mensubsidi layanan anggota.

Cooperative model dari wirausaha sosial termasuk koperasi pemasaran pertanian yang memasarkan dan menjual produk-produk anggotanya dan koperasi supply pertanian yang memberikan pasokan ke dalam proses pertanian anggotanya. Organisasi perdagangan yang adil sering bekerja dengan pertanian dan koperasi produsen komoditas seperti kopi, coklat, teh anggur, serta produk non pertanian seperti kerajinan tangan. Contohnya adalah Self-help Groups (SHGs) yang terdiri dari wanita berpenghasilan rendah dan organisasi yang populer di Asia Selatan, sering terorganisir dalam koperasi untuk mendukung berbagai kepentingan anggota mereka yang terkait dengan perdagangan, kesehatan, dan pendidikan. Credit Union adalah contoh lain dari koperasi yang terkait dengan program pengembangan ekonomi dan layanan keuangan yang populer di kawasan Afrika Barat, Amerika Latin, dan Balkan.

Contoh lainnya adalah tabungan dan sistem kredit masyarakat yang dikelola dan dijalankan dengan model Cooperative"Rotating Savings and Credit Associations" (Amerika Latin), Tontins (Afrika Barat), Zadrugas (Balkan) adalah bentuk serikat kredit pribumi yang telah lama diimplementasikan di seluruh dunia untuk menyediakan akses ke layanan keuangan. Sistem tabungan dan kredit komunitas yang dikelola sendiri dikapitalisasi melalui investasi dan simpanan anggota, yang kemudian dimobilisasi sebagai pinjaman berbunga juga kepada anggota. Kepemilikan bersifat komunal dan setara dengan semua anggota yang memiliki saham dalam organisasi. Sistem tabungan dan kredit masyarakat diatur secara demokratis oleh dewan anggota terpilih yang bertanggung jawab untuk pengawasan keuangan dan persetujuan dan administrasi pinjaman. Sistem tabungan dan kredit masyarakat mandiri melalui pendapatan bunga yang diperoleh dari pinjaman.

Market Linkage(Hubungan Pasar)

Model hubungan pasar dari perusahaan sosial memfasilitasi hubungan perdagangan antara populasi target atau "klien," produsen kecil, perusahaan lokal dan koperasi, dan pasar eksternal. Model bisnis ini berperan menghubungkan klien dengan market sehingga mampu mendorong klien untuk melakukan peningkatan penjualan produk secara signifikan. Contohnya peran marketplace atau e-commerce hari ini yang memfasilitasi banyak UMKM untuk mampu meningkatkan penjualan produk.

Model market linkagedari wirausaha sosial memfasilitasi hubungan perdagangan antara masyarakat sasaran, produsen kecil, perusahaan lokal, dan koperasi, dan pasar eksternal. Wirausaha sosial berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan pembeli ke produsen dan sebaliknya, serta mengenakan biaya untuk layanan ini. Menjual informasi pasar dan layanan riset adalah jenis bisnis kedua yang umum dalam model market linkage. Tidak seperti model market intermediary, jenis wirausaha sosial ini tidak menjual atau memasarkan produk-produk klien, melainkan menghubungkan klien ke pasar secara langsung. Model market linkage dapat tertanam atau terintegrasi, jika perusahaan itu berdiri sendiri, misinya menghubungkan pasar, dan program sosialnya mendukung tujuan ini. Dalam hal ini, program sosial adalah bisnis, pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan digunakan untuk pembiayaan program sosialnya secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun