BBPPMDDTT juga menjawab tujuan (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera yaitu sistem pertanian pada balai tersebut meminimalisir penggunaan pupuk kimia maupun pestisida yang berbahaya bagi tanaman maupun manusia. Sehingga penggunaan pupuk didapatkan pada olahan yang terdapat pada peternakan di balai tersebut. Serta menjawab tujuan (4) Pendidikan Berkualitas dengan memberikan pemlatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat desa, desa tertinggal maupun transmigran agar dapat diaplikasikan untuk keberlanjutan kehidupannya.
Agrowisata Bhumi Merapi adalah salah satu objek wisata yang digemari oleh banyak kalangan. Agrowisata ini bertempat pada Jalan Kaliurang Km.20, Sawungan, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tempat ini terdapat space mini farm yang memperkenalkan mengenai beberapa hewan, seperti ular, biawak, kura-kura, iguana, burung hantu, burung kakak tua, kucing, kelinci, kuda, burung unta dan masih banyak lagi.
Tempat wisata ini tidak hanya menyuguhkan mini farm, namun juga menyuguhkan keindahannya dengan lanskap yang tertata pada perpaduan bangunan dan tanaman di sana. Selain itu daya tarik yang utama bagi para pecinta fotografi terdapat pada area spot foto yang luas dan estetik dengan perpaduan warna putih dan biru sehingga terasa masuk ke dalam dunia yang berbeda, yaitu di Santorini. Terdapat juga bagian yang menyuguhkan suasana terasa di Eropa.
Pada agrowisata Bhumi Merapi dapat dijadikan sebagai tempat penelitian mengenai lanskap yang disuguhkan di tempat tersebut. Selain itu pada tempat ini juga menjawab tujuan SDGs (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur, dimana tempat tersebut membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan inovatif. Serta menjawab tujuan (15) Ekosistem Daratan dimana pada bagian mini farm yang menjaga kepunahan keanekaragaman hayati dengan perawatan yang baik dan semestinya.
PIAT UGM (Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada) didirikan demi mewujudkan kemandirian pangan dan teknologi yang menjadi pilar pembangunan. PIAT UGM berdiri sejak tahun 1975 dengan nama Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sejak tahun 2015 berganti nama menjadi PIAT UGM yang berfokus pada inovasi. PIAT UGM mengelola lahan seluas 35 hektar yang berlokasi pada Jalan Tanjungtirto, Tanjung, Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta lahan seluas 150 hektar berlokasi di Mangunan, Girirejo, Bantul.
Pengelolaan lahan pada PIAT UGM dibagi menjadi berbagai bidang yang meliputi pertanian pangan dan hortikultura, peternakan dan kesehatan hewan, energi dan pengelolaan limbah, serta pascapanen dan pemasaran. Pada pertanian pangan dan hortikultura terdapat Bank Genetika Sayuran (Gene Bank) yang dikelola sebagai konservasi sumber daya genetik dan bahan pemuliaan tanaman. Hal tersebut menjawab tujuan SDGs (15) Ekosistem Daratan, dimana menjawab keanekaragaman hayati genetik akan tetap terjaga.
Pada peternakan dan kesehatan hewan focus pada pembudidayaan ternak, seperti sapi perah, sapi pedaging, ayam, serta penangkaran rusa. Untuk kotoran ternak, terutama sapi nantinya akan diolah menjadi biogas serta dijadikan pupuk untuk tanaman pada lahan PIAT. Hal tersebut menjawab tujuan SDGs (2) Tanpa Kelaparan, dimana hasil dari peternakannya dapat dikonsumsi dan dapat juga dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian berkelanjutan.
Pada energi dan pengelolaan limbah fokus pada energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah dipusatkan pada Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) dengan mengusung prinsip reduce, reuse, recycle. Sampah organik diolah menjadi kompos yang dilakukan dengan beberapa metode, yaitu bak fermentasi, segitiga luminous, dan maggot. Serta sampah anorganik diolah dengan biolysis dan insenerator yang nantinya akan diubah menjadi sumber energi.
Pada pascapanen serta pemasaran dilakukan pengolahan pada hasil output dari tanaman maupun hewan. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap barang yang akan dikomersialkan sudah dalam bentuk olahan bukan dalam bentuk mentah. Terutama agar dapat dikomersialkan melalui plaza UGM. Contohnya adalah pengolahan minuman markisa, ice cream, teh, singkong, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menjawab SDGs (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Selain itu terdapat sub bidang, seperti perikanan dan tata kelola air yang mendukung tersedianya sumber daya air untuk semua lahan PIAT UGM. Dimana hal tersebut menjawab tujuan SDGs (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak. Serta terdapat konservasi sumber daya alam fokus pada pengembangan dan penyelamatan sumber daya alam melalui lahan yang dimiliki PIAT, yang terutama pada identifikasi hingga budidaya anggrek dan masih banyak lagi sub bidang lainnya.
SAYONARA
Saat ini kita berada pada penghujung kunjungan mahasiswa/i FPB UKSW yang berlangsung selama dua hari. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pembaca yang telah membaca tulisan saya dari awal hingga akhir. Dari tulisan saya dapat ditarik kesimpulan bahwa berbagai tempat kunjungan memiliki keragaman kegiatan dalam menjawab tujuan SDGs. Selain itu, sebagai mahasiswa/i pertanian sudah seharusnya mendukung dan menerapkan SDGs dalam bidang pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H