Keterbatasan dalam menangani inflasi juga menjadi perhatian utama. Kebijakan fiskal yang ekspansif dalam situasi di mana permintaan sudah tinggi dapat memperburuk inflasi. Oleh karena itu, pembuat kebijakan perlu mengadopsi pendekatan yang lebih seimbang antara kebijakan fiskal dan moneter, dengan fokus pada pengendalian inflasi untuk menjaga stabilitas harga.
Akhirnya, kurangnya fokus pada kesejahteraan jangka panjang dalam kebijakan Keynesian menunjukkan perlunya pergeseran paradigma. Kebijakan yang berorientasi pada peningkatan permintaan agregat harus diimbangi dengan investasi dalam pendidikan, infrastruktur, dan inovasi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan aspek-aspek ini, perekonomian dapat tumbuh secara lebih inklusif dan berkelanjutan, menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun mazhab Keynesian telah memberikan banyak wawasan berharga, penting untuk terus mengevaluasi dan memperbarui pendekatan ini agar tetap relevan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks dan dinamis. Dengan mengadopsi saran-saran yang telah diuraikan, mazhab Keynesian dapat beradaptasi dan berkembang, memastikan bahwa kebijakan ekonomi tidak hanya efektif dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif dalam jangka panjang. Hal ini akan membantu menciptakan perekonomian yang lebih stabil, adil, dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H