Tuhan, ketika malam mulai tiba
Hatiku sudah mulai merasa gundah
Tidurpun tidak bisa
Yang kurasa hanyalah sedih, Â kecewa dan merasa bersalah
Mencoba melegangkan hasrat yang belum kunjung aku wujudkan
Semua berlandaskan niat suci yang menggebu dihati
Hati ini tidak akan tenang jika niat suci blm terlaksana
Â
Tuhan, selalu ku berdoa bersimpuh dihadapanmu dan mengurai cerita satu demi satu
Dengan menetesnya air dari mata ini yang menandakan aku rapuh, aku rapuh
Berharap agar engkau meridhoi niat suci ini
Kebahagianku adalah melihat orangtuaku bahagia dihari tuanya
Niat suci ini tumbuh karena besarnya rasa hati utk berbakti
Â
Tuhan, semakin hari semakin menggebu hebat niat suci ini
Entah aku tdk tau apakah ini murni dari hatiku sendiri apa adanya
Atau mungkin ini hidayah yang Tuhan tiupkan di hatiku
Selama ini aku mencoba berusaha keras utk jatuh bangun, jatuh bangun, lagi dan lagi
Â
Tuhan, hingga peluh ini sudah banyak menetes
Hingga lelah hati menyayat diriku sendiri dan tertatih-tatih
Dan ketika keputusasaan selalu muncul ditengah-tengah langkah ini
Aku selalu berusaha untuk mengingat-ingat apa tujuanku
Apakah gundah dihatiku selama ini sudah terbebaskan
Dan saat itu pula aku belum bisa tersenyum
Â
Tuhan, aku harus yakin itu hanyalah godaan dan halangan
Semakin kuat aku melangkah semakin banyak kujumpai godaan dan halangan
Untunglah Tuhan Maha Mendengar
Ketika aku selalu melibatkan Tuhan dlm hidupku
Menganggap Dialah satu-satunya yang mengerti tentang isi hati yang terdalam ini
Maka itulah Dia selalu memberi petunjuk dan menguatkanku
Dalam sebuah ikhtiar yang penuh terjalan dan menghadangku silih berganti
Makna tetes air mata ini adalah kekuatanku dan keyakinanku kepadaMuÂ
Untuk menghapus membasuhi keputusasaan ini
Â
Tuhan, aku yakin bahwa Engkau tau apa tujuan hidupku
Apa yang berharga untuk hidupku dan apa niat suciku ini
Aku yakin Tuhan mendengar semua
Dan suatu saat nanti pasti Tuhan meridhoi ini semua
Â
Tuhan, kupercaya selagi diri ini msh diberi sehat dan nafas
Selagi dunia masih berputar tetap berjuanglah
Itu lbh baik daripada berdiam diri
Bagiku tidak ada pengorbanan dan usaha yang sia-sia
setelah nanti tergantikan dengan melihat senyum menawan dari wajah sang Ayah
Dan di dlm darah ini mengalir darah orangtuaku
Selayaknya aku utk selalu mendoakannya dan berusaha utk berbakti apapun kondisiku
Meski belum sempurna bahkan belum bisa memberinya lebih dari yg diharapkan
Â
Tuhan pasti tau karena Maha Melihat
Ku yakin dengan niat tulus dan suci Tuhan kelak akan meridhoi
Karena aku tk ingin sia-sia dalam menikmati sisa umurku ini
selagi masih diberi kesempatan
Semoga Tuhan memberi kesempatan itu
Â
Tuhan pasti mendengar
Tuhan ada bersamaku
Tuhan adalah pelindungku
Tuhan petunjuk jalanku
Tuhan pasti meridhoi
Niat suciku untuk sang Ayah
Agar aku bisa tersenyum
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H