Mohon tunggu...
Galuh Manggarrani
Galuh Manggarrani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - hanya manusia biasa

hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Niat Suci

14 Mei 2020   11:45 Diperbarui: 14 Mei 2020   12:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan, ketika malam mulai tiba

Hatiku sudah mulai merasa gundah

Tidurpun tidak bisa

Yang kurasa hanyalah sedih,  kecewa dan merasa bersalah

Mencoba melegangkan hasrat yang belum kunjung aku wujudkan

Semua berlandaskan niat suci yang menggebu dihati

Hati ini tidak akan tenang jika niat suci blm terlaksana

 

Tuhan, selalu ku berdoa bersimpuh dihadapanmu dan mengurai cerita satu demi satu

Dengan menetesnya air dari mata ini yang menandakan aku rapuh, aku rapuh

Berharap agar engkau meridhoi niat suci ini

Kebahagianku adalah melihat orangtuaku bahagia dihari tuanya

Niat suci ini tumbuh karena besarnya rasa hati utk berbakti

 

Tuhan, semakin hari semakin menggebu hebat niat suci ini

Entah aku tdk tau apakah ini murni dari hatiku sendiri apa adanya

Atau mungkin ini hidayah yang Tuhan tiupkan di hatiku

Selama ini aku mencoba berusaha keras utk jatuh bangun, jatuh bangun, lagi dan lagi

 

Tuhan, hingga peluh ini sudah banyak menetes

Hingga lelah hati menyayat diriku sendiri dan tertatih-tatih

Dan ketika keputusasaan selalu muncul ditengah-tengah langkah ini

Aku selalu berusaha untuk mengingat-ingat apa tujuanku

Apakah gundah dihatiku selama ini sudah terbebaskan

Dan saat itu pula aku belum bisa tersenyum

 

Tuhan, aku harus yakin itu hanyalah godaan dan halangan

Semakin kuat aku melangkah semakin banyak kujumpai godaan dan halangan

Untunglah Tuhan Maha Mendengar

Ketika aku selalu melibatkan Tuhan dlm hidupku

Menganggap Dialah satu-satunya yang mengerti tentang isi hati yang terdalam ini

Maka itulah Dia selalu memberi petunjuk dan menguatkanku

Dalam sebuah ikhtiar yang penuh terjalan dan menghadangku silih berganti

Makna tetes air mata ini adalah kekuatanku dan keyakinanku kepadaMu 

Untuk menghapus membasuhi keputusasaan ini

 

Tuhan, aku yakin bahwa Engkau tau apa tujuan hidupku

Apa yang berharga untuk hidupku dan apa niat suciku ini

Aku yakin Tuhan mendengar semua

Dan suatu saat nanti pasti Tuhan meridhoi ini semua

 

Tuhan, kupercaya selagi diri ini msh diberi sehat dan nafas

Selagi dunia masih berputar tetap berjuanglah

Itu lbh baik daripada berdiam diri

Bagiku tidak ada pengorbanan dan usaha yang sia-sia

setelah nanti tergantikan dengan melihat senyum menawan dari wajah sang Ayah

Dan di dlm darah ini mengalir darah orangtuaku

Selayaknya aku utk selalu mendoakannya dan berusaha utk berbakti apapun kondisiku

Meski belum sempurna bahkan belum bisa memberinya lebih dari yg diharapkan

 

Tuhan pasti tau karena Maha Melihat

Ku yakin dengan niat tulus dan suci Tuhan kelak akan meridhoi

Karena aku tk ingin sia-sia dalam menikmati sisa umurku ini

selagi masih diberi kesempatan

Semoga Tuhan memberi kesempatan itu

 

Tuhan pasti mendengar

Tuhan ada bersamaku

Tuhan adalah pelindungku

Tuhan petunjuk jalanku

Tuhan pasti meridhoi

Niat suciku untuk sang Ayah

Agar aku bisa tersenyum

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun