Mohon tunggu...
Galuh Inggita
Galuh Inggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UAJY

Halo! Selamat membaca artikel saya :D

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jadi, Sebenarnya Facebook atau Fakebook?

28 Maret 2021   18:42 Diperbarui: 28 Maret 2021   18:57 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal terbentuknya Facebook, media sosial ini menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Bahkan pada masanya, sebagian besar anak muda menggunakan media sosial ini. 

Facebook dinilai sebagai media sosial yang informatif dan sangat bermanfaat untuk aktivitas komunikasi. Namun, faktanya saat ini media sosial Facebook tak lagi sama seperti sebelumnya. Di Indonesia, kasus penyebaran berita hoax sudah banyak terjadi. Dilasir dari CNN Indonesia (2020), Facebook menjadi salah satu media penyebar berita hoaks terbanyak.

"Sebanyak 1.096 hoaks itu, terbagi menjadi 474 topik. Sebaran isu hoaks Covid-19 paling banyak terjadi di Facebook dengan 759 isu"

Bukti nyata tersebut menunjukan bagaimana media sosial Facebook mengalami masalah atau isu sosial yang memberi dampak sangat hebat pada masyarakat. Berkaitan juga dengan bukti nyata tersebut, pihak-pihak tertentu akhirnya menciptakan dan menyebarluaskan culture jamming berupa gambar sindiran. 

Gambar dengan tulisan "fakebook" yang berarti buku palsu tersebut menjadi salah satu gerakan untuk menghancurkan atau membelokkan pesan yang ada pada iklan media sosial Facebook, di mana sesuai dengan definisi yang telah dijelaskan sebelumnya. Media sosial yang sebelumnya dinilai sebagai platform yang informatif, menjadi bahan culture jamming karena banyaknya kasus terkait hoaks yang berkaitan dengan Facebook.

Jadi, bagaimana? Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman untuk memahami culture jamming dalam postmodernisme ya!

DAFTAR PUSTAKA

Kominfo Catat 1.096 Hoaks di Medsos, Terbanyak Facebook. (2020, April 8). CNN Indonesia.

Putri, L. A. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 17-33.

Setiawan, J. & Sudrajat, A. (2018). Pemikiran Postmodernisme dan Pandangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan. Jurnal Filsafat, 28(1), 25-46.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun