Mohon tunggu...
Galuh Fatika29
Galuh Fatika29 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah berenag

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Agama dalam Perspekitf Max Weber

28 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. agama dan Rasionalisasi Masyarakat

Weber menyoroti bahwa seiring dengan perkembangan masyarakat, terjadi proses rasionalisasi, yaitu perubahan cara pandang dari pola-pola tradisional dan mistis menuju cara berpikir yang lebih logis dan ilmiah. Dalam konteks agama:

  • Agama awal berisi kepercayaan animisme dan magis.
  • Agama-agama besar kemudian berkembang menjadi sistem etis dan lebih rasional.
  • Pada masyarakat modern, pengaruh agama mulai menurun karena dominasi ilmu pengetahuan dan birokrasi.

3. tipe-tipe Otoritas dalam Agama

Weber juga mengklasifikasikan jenis otoritas dalam kehidupan sosial dan agama menjadi tiga tipe:

  • Otoritas tradisional: Didasarkan pada adat istiadat atau kebiasaan turun-temurun.
  • Otoritas kharismatik: Berasal dari kekuatan pribadi pemimpin yang dianggap luar biasa (contoh: nabi, pemimpin spiritual).
  • Otoritas rasional-legal: Berbasis pada aturan atau hukum formal, seperti dalam lembaga agama modern.

4. Agama sebagai Sumber Perubahan Sosial

Weber berpendapat bahwa agama memiliki potensi untuk mendorong perubahan sosial, seperti yang ia ilustrasikan dengan contoh Protestantisme yang memicu perkembangan kapitalisme.

  • Selain berperan sebagai kekuatan konservatif (menjaga stabilitas sosial), agama juga bisa menjadi alat revolusi sosial (contoh: gerakan reformasi atau pembaharuan dalam agama).

5. Perbandingan Agama-Agama Dunia

Weber melakukan studi komparatif terhadap beberapa agama besar seperti:

  • Protestanisme dan pengaruhnya pada kapitalisme Barat.
  • Konfusianisme dan Taoisme di Cina, yang ia nilai lebih mengutamakan harmoni sosial daripada akumulasi kekayaan.
  • Hinduisme dan Buddhisme di India, yang lebih menekankan pada kehidupan spiritual dan pelepasan duniawi sehingga kurang mendukung kapitalisme.

6. Asketisme dan Mistisisme

weber membedakan dua bentuk orientasi keagamaan:

  • Asketisme: Menekankan pengendalian diri dan tindakan duniawi, seperti dalam Kalvinisme.
  • Mistisisme: Berfokus pada pengalaman batin dan penarikan diri dari dunia, seperti dalam agama-agama Timur (Hinduisme dan Buddhisme).

Pemikiran Weber tentang agama berfokus pada bagaimana agama bukan hanya menjadi keyakinan personal tetapi juga membentuk struktur sosial dan perilaku ekonomi. Ia menunjukkan bahwa perkembangan agama memengaruhi proses rasionalisasi masyarakat, dan agama memiliki peran penting dalam mendorong atau menghambat perubahan sosial di berbagai konteks budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun