3. Pendekatan Mimetik: Menilai sejauh mana karya sastra mencerminkan realitas atau kehidupan nyata.
4. Pendekatan Pragmatik: Menilai karya sastra berdasarkan efeknya terhadap pembaca.
Berikut adalah analisis novel "Perahu Kertas" menggunakan masing-masing pendekatan tersebut.
1. Objektif
Struktur novel dibagi dengan jelas, mengikuti pengantar yang memperkenalkan karakter, perkembangan cerita melalui konflik dan resolusi, hingga klimaks dan penutupan. Karakter utama, Kugy dan Remi, mengalami perjalanan emosional dan intelektual yang menggambarkan pencarian jati diri mereka. Tema utama novel berpusat pada pencarian jati diri dan kekuatan hubungan interpersonal. Gaya bahasa deskriptif dan emotif memperkaya pengalaman membaca, sementara simbolisme seperti perahu kertas menambah dimensi makna dalam cerita.
2. Ekspresif
Pendekatan ini fokus pada ekspresi emosi dan perasaan pengarang. Dewi Lestari mencurahkan banyak emosi dalam penulisan "Perahu Kertas". Pengalaman pribadi, pandangan hidup, dan imajinasi pengarang tercermin dalam karakter dan situasi yang dihadapi oleh tokoh-tokohnya. Misalnya, kegelisahan Keenan saat harus kembali ke Indonesia mencerminkan dilema batin yang mendalam.
"Keenan tahu saat ini akan hadir tak terelakkan. Hanya keajaiban yang bisa membatalkannya kembali ke Indonesia." (Halaman 2)
3. Mimetik
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai cerminan realitas. "Perahu Kertas" mencerminkan banyak aspek kehidupan nyata, seperti perjuangan mengejar impian, persahabatan, dan cinta. Kisah perjuangan Keenan untuk menjadi seniman di tengah tekanan keluarga adalah representasi dari perjuangan banyak orang muda dalam menemukan jati diri dan memenuhi ekspektasi keluarga.
4. Pragmatik