Mohon tunggu...
Galuh ApriliaPutri
Galuh ApriliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua. Sedikit informasi tentang saya. Saya adalah seorang mahasiswa, hobi saya membaca dan menonton film. Favorit saya adalah kucing dan matcha.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Memanjakan Single Mom Terhadap Psikologis dan Religiusitas Anak

18 Juni 2023   10:10 Diperbarui: 18 Juni 2023   10:15 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Penelitian oleh Dina Malik dengan judul skripsi Pola Asuh Orangtua Single Parent Dalam Mengatasi Gangguan Emosi Anak Di Kelurahan Tengah Jakarta Timur. Berfokus pada bagaimana cara untuk mengatasi gangguan emosi anak dari seorang single parent. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah lebih berfokus pada bagaimana peran pola asuh orang tua tunggal yang memanjakan anak atau pola asuh permisif yang berpengaruh pada kondisi psikologis anak dan single mom, serta tingkat religiusitas anak yang dipengaruhi pola asuh seorang ibu tunggal. Subjek penelitian adalah kanak-kanak awal pada usia sekitar tiga sampai enam tahun. Dan membahas stigma masyarakat terkait single mom.

   Penelitian ini penting untuk dilakukan karena kurangnya pemahaman oleh orang tua terhadap pola asuh yang akan mempengaruhi kondisi psikologis dan religiusitas anak. Terlebih lagi orang tua tunggal yang menjadikan anak kurang mendapatkan perhatian yang maksimal karena kesibukan orang tua tunggal yang bekerja memenuhi kebutuhan hidup mereka. Serta bagaimana pola asuh yang baik untuk diterapkan oleh orang tua atau single parent khususnya single mom.

   Harapan pada penelitian ini bagi pembaca yaitu adanya rasa ingin tahu yang akan menggugah minat dan menambah ilmu pengetahuan pola asuh oleh orang tua pada anak-anak mereka, khususnya pada orang tua tunggal. Semakin mengetahui seperti apa pola asuh yang seharusnya diterapkan pada anak-anak mereka. Dengan munculnya minat untuk mempelajari pola asuh yang tepat, diharapkan juga para orang tua tunggal bisa lebih terbuka kepada anak-anak mereka, mempersiapkan pola asuh yang baik tentunya akan berdampak baik pula bagi kondisi psikologis serta religiusitas anak-anak dan juga bagi orang tua tunggal itu sendiri.

   Tujuan umum esai ini adalah dampak pola asuh orang tua yang memanjakan (indulgent parenting) pada ibu tunggal (single mom) terhadap kondisi psikologis dan religiusitas pada masa kanak-kanak awal. Dan tujuan secara khusus, meliputi (1) macam-macam pola asuh, (2)religiusitas pada masa kanak-kanak awal, (3) psikologis dan religiusitas pada masa kanakkanak awal dari orang tua seorang single mom dengan indulgent parenting, (4) psikologis dan religiusitas ibu tunggal atau single mom, dan (5) stigma atau stereotip masyarakat terhadap single mom.

PEMBAHASAN

Macam –Macam Pola Asuh

   Secara istilah pola asuh orang tua adalah cara yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anaknya sebagai wujud dari tanggung jawab orang tua kepada anak dengan cara yang baik. Pola Asuh menurut Diana Baumrind ada empat macam, yaitu:

1. Pengasuhan Otoritarian (Authoritarian Parenting) adalah pola asuh yang sangat membuat anak tertekan. Karena pola asuh jenis ini lebih condong pada orang tua yang suka mengatur anak tanpa memberikan anak-anak kesempatan untuk melakukan apa yang mereka sukai. Para orang tua dalam jenis pola asuh ini memiliki kemungkinan untuk memukul atau memarahi anak tanpa suatu alasan yang jelas. Kekuasaan dan kebebasan anak berada ditangan orang tua mereka yang mengekang. Anak – anak pada jenis pola asuh ini menjadi anak yang penakut, memiliki kecemasan yang menyebabkan mereka tidak memiliki komunikasi yang baik, serta sering membandingkan diri mereka dengan orang lain.

2. Pengasuhan Otoritatif (Authoritative Parenting) adalah pola asuh yang membuat orang tua serta anak merasa hidup dengan baik dan damai. Karena pada pola asuh jenis ini para orang tua memberikan kesempatan pada anak-anak mereka untuk melakukan apa yang mereka sukai, namun anak-anak masih memiliki batasan. Para orang tua mendukung apa yang dilakukan anak-anak, dan anak-anak mendengarkan orang tua mereka. Bisa dibilang pola asuh ini seperti tipe demokratis, dimana anak-anak dan orang tua saling terbuka satu sama lain. Anak-anak pada pola asuh jenis ini cenderung memiliki prestasi yang baik, memiliki rasa percaya diri, dan mampu mengatasi stress dengan baik.

3. Pengasuhan yang Melalaikan (Neglectful Parenting) adalah pola asuh yang membuat anak sedih karena orang tua yang lalai terhadap mereka. Orang tua pola asuh jenis ini lebih condong memikirkan apa yang ada di hidupnya sendiri dan tidak memiliki keterlibatan dalam hidup anak-anak mereka, sehingga anak-anak menjadi merasa kurang kasih sayang dari orang tua mereka. Anak-anak pola asuh jenis ini cenderung tidak memiliki percaya diri, tidak bisa mengendalikan diri sendiri,bahkan bisa sampai melanggar peraturan.

4. Pengasuhan yang Memanjakan (Indulgent Parenting) adalah pola asuhyang membuat anak sangat ketergantungan pada orang tuanya. Para orang tua pada pola asuh jenis ini cenderung membebaskan anak-anak mereka melakukan apa yang mereka inginkan tanpa diberi batasan atau kendali, sehingga membuat anak tidak memiliki rasa takut atau membuat mereka tidak mematuhi orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun