Mohon tunggu...
Galuh Pramesti Regita Andini
Galuh Pramesti Regita Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Pengagum tokoh fiksi dan amatir yang tidak pernah berhenti.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran dan Keunggulan Bahasa Indonesia yang Menjadi Kebanggaan

2 Desember 2022   23:58 Diperbarui: 3 Desember 2022   00:15 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERAN BAHASA

Bahasa merupakan pondasi penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain sebagai sarana berpikir masyarakat, bahasa menjadi lambang identitas nasional sehingga peranan bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Mengingat kedudukan bahasa Indonesia berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat kita maka dari itu sebagai masyarakat Indonesia kita harus memahami betul apa saja peranan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita. Adapun peran bahasa yaitu:

1.Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Bahasa dan komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan, karena keduanya saling berkaitan, selain itu komunikasi terjadi sebab adanya bahasa. Dalam proses berkomunikasi ada yang disebut sebagai komunikator yang artinya pengirim pesan dan komunikan yang artinya penerima pesan, pesan yang dimaksud disini adalah sesuatu yang ingin kita sampaikan kepada orang lain seperti informasi atau pemikiran dalam diri kita yang ingin kita bagikan pada lawan bicara.

Gorys Keraf (1997:4) berpendapat bahwa sebagai alat untuk berinteraksi bahasa merupakan saluran dalam menyampaikan maksud kita, melahirkan perasaan dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan orang lain. Bahasa menata berbagai macam aktivitas dalam masyarakat, membuat perencanaan untuk membimbing kita pada masa mendatang. Dengan kata lain bahasa merupakan perantara dari sesuatu yang ingin kita sampaikan, seperti pandangan yang ingin kita bagikan pada orang lain atau pesan yang ingin kita bagikan kepada seseorang, melalui bahasa semua yang ingin kita sampaikan dapat dipahami oleh lawan komunikasi kita, maka dari itu peran utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

Sedangkan William (Labov:1966) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi itu terbagi menjadi dua aspek, yaitu:

1. Aspek linguistik (mencakup fonologis, morfologis, dan sintaksis)

2. Aspek nonlinguistik (Kualitas ujaran, yaitu pola ujaran seseorang seperti falsetto (suara tinggi), staccato (suara terputus-putus), dan sebagainya).

2. Bahasa Sebagai Alat Ekspresi Diri

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menyampaikan pandangan kita terhadap sesuatu kepada orang lain atau mencurahkan perasaan yang sedang kita alami.

Sebagai alat ekspresi diri bahasa berperan untuk membantu manusia untuk meluapkan sesuatu yang tengah menggebu-gebu dalam diri. Bahasa juga menjadi media bagi manusia untuk menyampaikan segala sesuatu yang ada dalam diri mereka, seperti pandangan hidup, perasaan, atau keinginan. Bahasa sebagai alat ekspresi diri sekaligus alat untuk menunjukan identitas diri, sebagai contoh ketika seseorang memperkenalkan dirinya kepada rekan kerjanya.

Dan ketika kita memakai bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, kita tidak perlu memfokuskan perhatian kepada siapa yang menjadi pendengar kita, karena kita menggunakannya hanya sebagai kepentingan pribadi.

3. Bahasa Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Selain menjadi bagian dalam kebudayaan, bahasa juga berperan sebagai alat untuk kita beradaptasi dalam lingkungan sosial. Contohnya ketika kita pergi ke suatu daerah maka kita harus menyesuaikan bahasa kita seperti masyarakat sekitar, atau bahkan jika kita belum menguasai bahasa tersebut akan lebih baik untuk mempelajarinya karena dengan mempelajarinya akan membawa banyak manfaat dan membantu kita dalam banyak hal.

Menggunakan bahasa yang baik adalah ketika kita tau kapan tepatnya harus menggunakan bahasa tersebut sebab mustahil apabila kita mengucapkan bahasa Indonesia di Amerika yang mayoritas penduduknya berbahasa Inggris. Peran bahasa sebagai alat integritas dan adaptasi menjadi penting sebab hanya bahasa satu-satunya alat yang dapat kita gunakan untuk bersosialisasi di tempat yang masih asing bagi kita, bahasa memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang baru dan membantu kita menyampaikan perasaan dan tujuan dari keinginan kita.

4. Bahasa Sebagai Alat kontrol sosial

Selain berperan sebagai alat yang membantu kita untuk beradaptasi, bahasa juga memiliki peran untuk mengontrol sosial yang artinya bahasa adalah media yang dapat mengatur sikap, tingkah laku, maupun kepribadian kita. Dengan bahasa Indonesia kita dapat mengatur seseorang untuk bertindak yang baik, sebagai contoh ada sebuah larangan untuk tidak berbicara ataupun menimbulkan suara bising dalam ruang perpustakaan sehingga tidak mengganggu kenyamanan orang lain, itu artinya orang yang membaca larangan tersebut akan berusaha mematuhi aturan untuk bersikap tenang dalam perpustakaan.

Contoh lainnya ketika orang tua menasihati anaknya untuk bersikap baik kepada orang yang lebih tua darinya, maka anak tersebut akan menerapkan apa yang dikatakan orang tuanya, ini membuktikan bahwa bahasa dapat mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian seseorang, itu sebabnya dalam menyampaikan apapun maksud kita lebih baik dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan, karena jika cara penyampaian kita salah akan timbul kesalahpahaman.

 

KEUNGGULAN BAHASA INDONESIA YANG MENJADI KEBANGGAAN

Di Indonesia hampir banyak orang yang lebih mengutamakan diri untuk mempelajari bahasa asing karena menganggap bahwa bahasa asing lebih penting untuk dipelajari pada zaman sekarang, kemudian mulai menganggap sepele bahasa Indonesia hanya karena sudah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin berkembangnya zaman, masyarakat kita semakin kurang acuh dalam memahami bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, padahal menjadi orang Indonesia tidak menjamin bahwa kita dapat berbicara atau menulis bahasa Indonesia dengan baik dan benar (Ivan Lanin, 2018).

Bahasa Indonesia memiliki keunikannya sendiri yang jarang diketahui banyak orang, keunggulan dari bahasa Indonesia ini dapat kita temukan bedasarkan karakteristiknya yaitu sebagai berikut:

1.  Pembetukan Kata Yang Sederhana

Banyak yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia itu relatif mudah untuk dipelajari dibanding bahasa lain, ini dikarenakan pembentukan kata dari bahasa Indonesia yang sederhana. Coba kita membandingkannya dengan pembentukan kata bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris termasuk bahasa memiliki banyak kata kerja tapi banyak masyarakat kita yang rela untuk menghafal kata kerja beraturan dan tidak beraturan dalam bahasa Inggris yang begitu banyaknya, ini seharusnya dapat kita terapkan juga untuk bahasa Indonesia yang bahkan lebih sedikit memiliki kata kerja dibanding bahasa Inggris.

Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia yang paling utama adalah imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran), meskipun termasuk kedalam pembentukan kata yang sederhana bahasa Indonesia juga  memiliki pembentukan kata dalam kategori yang sedikit rumit yaitu adanya Kaidah KPST.

Kaidah KPST merupakan kaidah peluluhan atau disebut juga penghilangan kata dasar yang berawalan k, p, s, atau t ketika diberi awalan me- atau pe-, contohnya:

a). Tari menjadi Menari

b). Sapu menjadi Menyapu

c). Pukul menjadi Memukul

2. Sebagai Pemersatu bangsa

Keunggulan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa adalah suatu anugerah yang patut kita syukuri karena ada beberapa negara yang memiliki bahasa resmi yang banyak dan membuatnya sulit bila ada acara resmi atau dokumen resmi, karena harus mencantumkan beberapa bahasa, sedangkan Indonesia hanya perlu menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia sebab seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengerti bahasa Indonesia meskipun bahasa yang mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa daerah masing-masing.

Ini adalah keunggulan yang perlu kita apresiasi, sebab artinya bahasa Indonesia telah memudahkan orang Indonesia untuk berkomunikasi dengan masyarakat di daerah lain, kita tidak perlu khawatir tidak dapat berkomunikasi ketika kita berkunjung ke daerah lain, karena setidaknya kita dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan mereka.

3. Tidak Ada Gender 

Dalam bahasa Indonesia tidak adanya perbedaan nomina yang terikat dengan gender, tapi pada beberapa negara masalah gender dalam bahasa sering kali menjadi perdebatan. Gender dalam sebuah bahasa membuat adanya perbedaan penggunaan kata pada laki-laki dan perempuan. Hal ini sering terjadi pada beberapa negara di benua eropa seperti Spanyol, Perancis dan Jerman dengan adanya dua bahasa gender yaitu feminin dan maskulin.

Contoh penggunaan nomina bergender feminin dan maskulin:

1. Akhiran dengan - (masculin singulier)

Ini adalah akhiran untuk maskulin tunggal. Contoh: travaill

2. Akhiran dengan -e (fminin singulier)

Ini adalah akhiran untuk feminin tunggal. Contoh: adore

Contoh-contoh diatas adalah penggunaan nomina bergender dari Bahasa Perancis. Contoh tersebut menjadi gambaran dari permasalahan yang sering dialami orang-orang dalam mempelajari bahasa, yaitu penggunaan nomina gender yang dinilai sedikit membuat rumit, dan kadang kala  menyebabkan ketidakseimbangan gender. Ini membuktikan kembali bahwa sejatinya bahasa Indonesia adalah bahasa yang memudahkan orang yang mempelajarinya, keunggulan bahasa Indonesia yang tidak begitu terikat dengan gender harus kita syukuri dan justru membuat minat kita dalam mempelajari bahasa Indonesia semakin tinggi.

4. Pelafalan Bahasa Indonesia Konsisten

Pelafalan merupakan tata cara dalam pengucapan sebuah kata pada suatu bahasa. Tiap bahasa memiliki pelafalan yang berbeda, tergantung kepada kata dan huruf yang digunakan. Banyak bahasa yang pelafalannya tidak konsisten dan bahasa Indonesia tergolong bahasa yang memiliki pelafalan konsisten dibandingkan dengan pelafalan bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang setiap hurufnya memiliki pelafalan berbeda.

Berikut tabel contoh perbandingan pelafalan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris:

Perbandingan pelafalan bahasa
Perbandingan pelafalan bahasa

Dari contoh diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pelafalan bahasa Inggris tidak konsisten dilihat dari huruf "o" yang pelafalannya bervariasi, terkadang huruf "o" pada pelafalan bahasa Inggris dapat berubah menjadi "u", "a" bahkan bisa tetap menjadi "o", sedangkan apapun kata yang diucapkan dengan pelafalan bahasa Indonesia tidak akan mengalami perubahan, kecuali huruf "e" yang memiliki beberapa pelafalan berbeda yaitu adanya diakritik (taling tertutup), (taling terbuka), dan (pepet). Untuk menghindari keraguan dalam pelafalan huruf "e" dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Diakritik  pelafalannya yaitu "e"

Contoh kata: Dina menambahkan kecap pada nasi goreng (kcap).

2. Diakritik pelafalannya yaitu ""

Contoh kata: Pasukan militer Indonesia siap untuk perang (militr).

3. Diakritik pelafalannya yaitu ""

Contoh kata: Pertandingan Persib melawan Persija berakhir seri (sri).

5. Semakin Dikenal Dunia

Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring berkembangnya zaman peran bahasa Indonesia sangat berpengaruh hingga menjadi salah satu hal mengapa indonesia dikenal dunia. Keunikan serta kemudahan dalam mempelajari bahasa Indonesia menyita perhatianorang asing, ini dibuktikan dengan adanya fakta bahwa bahasa Indonesia telah dipelajari oleh lebih dari 45 negara di dunia dan bahkan telah dijadikan mata kuliah dibeberapa negara.

Begitu banyaknya minat orang asing terhadap bahasa Indonesia membuat adanya sistem pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing yang disebut juga sebagai BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing). Pembelajaran BIPA ternyata memberikan banyak dampak positif karena adanya pembelajaran ini bahasa Indonesia semakin banyak jumlah penuturnya, dan membuat semakin meluasnya jangkauan bahasa nasional kita di dunia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kita masih kurang peka terhadap pelestarian bahasa Indonesia, padahal seharusnya sebagai penutur asli bahasa Indonesia kita harus terus meningkatkan pemahaman kita mengenai cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Mempelajari bahasa asing memang penting bagi kita untuk menambah wawasan berbahasa, tetapi sebagai rakyat Indonesia kita harus ikut serta bersama-sama melestarikan bahasa Indonesia agar setara dengan bahasa lain dan tidak tergantikan oleh bahasa asing.

Sumber: 

Bukalapak. (2018, Agustus 29). Ivan Lanin: Bahasa Indonesia Itu Indah[Video]. Diakses pada tanggal 28 Oktober  2020 melalui https://www.youtube.com/watch?v=fRVr8e_5yFs&list=LL&index=7

Dominguez, S. (2018). Belajar Inti Bahasa Perancis (Apprendre le Franais Essentiel). Citra Aditya Bakti.

Karyati, Z. (2016). Antara EYD dan PUEBI: Suatu Analisis Komparatif. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2). Diakses pada tanggal 30 Oktober 2020 melalui https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/1024

Mimi, E. (2020). Faktor Sosiokultural Dalam Pembelajaran. Pentas: Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), hal 36-52. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2020 melalui http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/pentas/article/view/865 

Munirah. (t.thn.). Morfologi Bahasa Indonesia. Diunduh  pada  tanggal 27 Oktober 2020 melalui https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/33024/mod_resource/content/1/Unit%204_Morfologi.pdf

Rohimah, D. F. (2018). Internasionalisasi Bahasa Indonesia dan Internalisasi Budaya Indonesia melalui Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa). An-Nas, 2(2), 199-212. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2020 melalui http://ejournal.sunan-giri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/104

Sujinah, S., Fatin, I., dan Rachmawati, D. K. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun