Mohon tunggu...
Galuh AuraDianty
Galuh AuraDianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010117 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

A-301_TB1 - Pentingnya Sistem Pengolahan/Pemrosesan Transaksi Pada Aktivitas Keuangan

16 April 2023   00:10 Diperbarui: 16 April 2023   00:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen pangampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM: 43221010117

Nama: Galuh Aura Dianty

Kampus: Universitas Mercu Buana

 

Di era yang sudah serba digital seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa segala aspek aktivitas maupun pekerjaan tidak luput dari sebuah teknologi atau sistem yang sangat dibutuhkan yang dapat mempermudah berjalannya suatu aktivitas maupun pekerjaan, termasuk aktivitas keuangan. Bagaimana suatu sistem tersebut dapat mempermudah aktivitas keuangan? Serta mungkinkah teknologi atau sistem tersebut memiliki kekurangan dan hambatan saat digunakan?

Sebelum kita membahas materi menganai “Pentingnya Sistem Pengolahan/Pemrosesan Transaksi Pada Aktivitas Keuangan, yang merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA), maka mari terlebih dahulu kita telaah terkait apa sih sistem itu? Apa yang dimaksud dengan informasi? Apa itu sistem informasi? Serta apa sih sistem informasi akuntansi?

Apa Itu Sistem?

Biasanya, sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan objek atau bagian-bagian yang mempunyai arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling berkerja sama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Adapula pengertian sistem menurut para ahli, yaitu:

  • Menurut Arifin Rahman > Sistem dalam kamus Webster New Collegiate Dictionary menyatakan bahwa kata “syn” dan “Histanai” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti menempatkan bersama. Sehingga Arifin Rahman berpendapat bahwa sistem merupakan sekumpulan beberapa pendapat (Collection of Opinions), prinsip-prinsip, dan lain-lain yang sudah membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan antar satu sama lain.
  • Menurut Ludwig Von Bertallanffy > Sistem merupakan suatu kumpulan unsur yang berada pada kondisi yang saling berinteraksi, dimana kumpulan unsur tersebut saling terkait dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
  • Menurut R. Fagen dan A. Hall > Sistem merupakan suatu kumpulan objek yang meliputi hubungan antara objek tersebut serta hubungan antara sifat yang mereka miliki.

Supaya kita dapat mengetahui apakah segala sesuatu itu bisa dianggap sistem maka haruslah mencakup lima unsur utama yang dimiliki sistem, yaitu:

  • Adanya kumpulan objek.
  • Adanya hubungan atau interaksi antara unsur-unsur atau elemen-elemen.
  • Terdapat sesuatu yang mengikat unsur-unsur tersebut menjadi suatu satu kesatuan.
  • Berada pada suatu lingkungan yang utuh dan kompleks.
  • Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhirnya.

Suatu sistem memiliki ciri-ciri yang terbagi menjadi 8 bagian, yaitu:

  • Komponen Sistem > Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan, yang berarti saling berkerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Pada komponen sistem tersebut terdiri atas komponen berupa bagian-bagian dari sistem atau subsistem.
  • Batasan Sistem (Boundary) > Batasan sistem termasuk daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan pada sistem tersebut memungkinkan suatu sistem itu dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menampilkan ruang lingkup pada sistem tersebut.
  • Lingkungan Luar Sistem > Lingkungan luar sistem yaitu diuar batas dari sistem yang telah mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang tidak menguntungkan yang harus dikendalikan.
  • Penghubung Sistem (Interface) > Penghubung sistem adalah media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung tersebut, maka dapat memungkinkan sumber-sumber daya akan mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya.
  • Masukan Sistem atau Input Masukan > Energi yang dimasukkan pada suatu sistem dapat berupa perawatan atau maintenance input dan signal input atau masukan signal. Maintenance Input merupakan energi yang dimasukkan supaya sistem dapat berjalan atau beroperasi. Signal input merupakan energi yang telah diproses untuk memperoleh keluaran.
  • Keluaran Sistem atau Output > Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang bermanfaat dan sisa pembuangan.
  • Pengolah Sistem > Suatu sistem menjadi suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku tersebut menjadi bahan jadi. Sistem akuntantsi akan mengolah data menjadi beberapa laporan keuangan.
  • Sasaran Sistem > Suatu sistem tentunya memiliki tujuan atau sasaran berupa objek. Sasaran dari sistem tersebut sangat menentukan masukan atau input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

Apa Itu Informasi?

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Sedangkan pengertian informasi menurut pandangan Susanto (2004) yaitu hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian informasi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa data harus diolah terlebih dahulu supaya bisa menjadi informasi yang berguna untuk pemakai informasi.

Berikut ini merupakan tiga hal penting yang perlu diperhatikan menurut Susanto (2004), yaitu:

  • Informasi merupakan hasil pengolahan data
  • Informasi Memberikan makna atau arti
  • Informasi haruslah Berguna atau bermanfaat.

Lalu, Mc. Leod (Susanto, 2008) berpendapat bahwa suatu informasi yang berkualitas haruslah memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

  • Akurat, di mana informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
  • Tepat waktu, di mana informasi haruslah tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.
  • Relevan, di mana informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
  • Lengkap, di mana informasi haruslah diberikan secara lengkap.

Sedangkan kualitas informasi yang baik menurut Widjajanto (2001), yaitu:

  • Kecermatan (accuracy), yaitu perbandingan antara informasi yang benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam suatu periode.
  • Penyajian yang tepat waktu (timeliness), yaitu kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutuhkan, yang   mampu   menutup   peluang bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat.
  • Kelengkapan (completeness), yaitu adanya relevansi antara informasi dan penggunanya.
  • Ringkas (conciseness), yaitu informasi yang disajikan telah dirangkum sesuai kebutuhan pengguna dan bidang-bidang yang menjadi fokus utama.

Apa Itu Sistem Informasi?

Menurut pendapat Laudon (La Midjan dan Susanto, 2004), sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untu mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan.

Sistem informasi menurut pandangan Hall (2004) adaalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan ke para pengguna.

Adapun Laitch dan Bavis (Kusrini dan Koniyo, 2007) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

La Midjan dan Susanto (2004) berpandangan bahwa sumber dari sistem informasi di dalam perusahaan yang bersumber dari alat-alat pemroses/pengolah data adalah:

  • Otak. Otak manusia memiliki dua macam memori, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.
  • Manual. Alat pengolah manual ditandai dengan penggunaan pena dan tinta.
  • Mekanik. Mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih cepat, lebih rapih, dan sama atau standar.
  • Elektronik. Elektronik memberikan kecepatan dan efisiensi dalam pengolahan.

Jenis-Jenis Sistem Informasi

 

Secara garis besar, sistem informasi terbagi menjadi dua, yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Perbedaan antara SIA dan SIM terletak pada konsep transaksi.

Transaksi merupakan suatu peristiwa yang memiliki efek bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasi sebagai suatu unit kerja. Transaksi terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Transaksi finansial, di mana merupakan peristiwa ekonomi yang berdampak langsung pada aset dan modal organisasi tergambar dalam neraca serta dapat diukur dalam ukuran moneter.
  • Transaksi non-finansial, di mana merupakan peristiwa yang berdampak langsung ataupun tidak langsung pada perusahaan, tetapi tidak tergambar dalam neraca dan bukan merupakan unit moneter.

Apa Itu Sistem Informasi Akuntansi?

Menurut Bodnar dan Hopwood (2012), Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan dan data-data lainnya menjadi informasi. Informasi yang dihasilkan akan digunakan dalam berbagai bentuk untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Sementara itu, menurut pandangan Wilkinson (2000), Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan aktivitas akuntansi yang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari kejadian eksternal ataupun operasi di internal organisasi.

Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Akuntansi akan digunakan oleh para pengambil keputusan untuk menyusun keputusan, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Sistem Informasi Akuntansi mewujudkan perubahan ini dengan fungsinya secara manual ataupun komputerisasi.

Pada dasarnya, Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang bertugas untuk mengelola data transaksi seluruh aktivitas yang ada. Dalam Sistem Informasi Manajemen, seluruh data organisasi, baik itu data keuangan maupun non-keuangan, dikelola untuk dijadikan informasi bagi seluruh tingkatan manajemen (manajemen puncak, menengah, dan bawah) dalam membantu pengambilan keputusannya. Sementara itu, informasi yang disediakan Sistem Informasi Akuntansi berkisar pada informasi yang berkaitan dengan hasil pengolahan transaksi organisasi yang lebih bersifat keuangan.

Dokpri
Dokpri

Terdapat enam komponen Sistem Informasi Akuntansi menurut Romney (2015), yaitu:

  • Orang yang menggunakan sistem.
  • Prosedur dan petunjuk yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
  • Data mengenai aktivitas organisasi dan bisnis.
  • Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.
  • Infrastruktur teknologi informasi
  • Pengendalian internal dan langkah keamanan yang menjaga data SIA

Keenam komponen tersebut memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting, yaitu:

  • Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas organisasi, sumber daya, dan personel.
  • Mengubah data menjadi informasi sehingga membantu manajemen untuk merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, serta mengeksekusi aktivitas, sumber daya, dan personel.
  • Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan aset dan data organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi umumnya dibagi menjadi lima subsistem atau siklus utama, yaitu:

  • Sistem informasi pendapatan, yaitu barang dan jasa dijual dalam tunai atau non-tunai untuk dibayar pada masa yang akan datang.
  • Sistem informasi pengeluaran, yaitu perusahaan membeli barang untuk dijual kembali atau bahan mentah untuk digunakan dalam proses produksi sampai dengan pembayaran tunai atau non-tunai untuk dibayar pada masa yang akan datang.
  • Sistem informasi produksi, yaitu bahan mentah diubah menjadi barang jadi atau siap pakai.
  • Sistem informasi penggajian/sumber daya manusia, yaitu siklus yang menjelaskan perekrutan, pelatihan, kompensasi, evaluasi, promosi, dan penghentian karyawan.
  • Sistem informasi pelaporan, yaitu perusahaan menjual saham perusahaan kepada investor dan meminjam uang. Investor dibayar dengan dividen dan bunga dibayar dari hasil pinjaman.

Apa Itu Sistem Pengelohan/Pemrosesan Transaksi?

Saat ini, dengan mengikuti alur perkembangan teknologi, Sistem Pengolahan Transaksi saat ini pastinya mengikuti alur perkembangan teknologi, dimana membuat sistem tersebut beralih dari yang sebelumnya menggunakan sistem manual menjadi menggunakan perangkat sistem pencatatan dengan aplikasi atau software akuntansi.

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 (27) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, pemanfaatan teknologi informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Teknologi dan sistem informasi memiliki peran penting dalam bidang akuntansi untuk menyediakan informasi bagi pengguna informasi itu sendiri, termasuk pengambil keputusan. Maka dari itu, pemanfaatan teknologi akan membuat kegiatan perusahaan atau entitas bisnis berjalan dengan lancar.

Saat ini sudah banyak berbagai perangkat aplikasi atau software akuntansi yang menyediakan kemudahan untuk membantu perusahaan atau entitas bisnis dalam mengolah transaksi maupun aktivitas keuangannya mulai dari pencatatan hingga pelaporan keuangan.

Suatu perusahaan sudah pasti memiliki ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan transaksi yang terjadi setiap harinya. Jika harus melakukan pengecekan dan pencatatan secara manual untuk setiap transaksi, tentu akan sangat tidak efektif. Jika terdapat kesalahan pada saat menghitung atau melakukan transaksi, maka akan memberikan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan suatu teknologi yang disebut dengan Transaction Processing Systems (TPS) atau Sistem Pengolahan/Pemrosesan Transaksi untuk mengelola transaksi dalam jumlah besar secara efektif dan efisien.

Dokpri
Dokpri

Sistem Pemrosesan Transaksi merupakan suatu sistem untuk transaksi rutin harian bisnis mulai dari pengumpulan, modifikasi, dan pengambilan semua data transaksi. Sistem informasi terkomputerisasi ini dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data transaksi bisnis rutin, termasuk untuk menghasilkan informasi keuangan.

Sistem Pemrosesan Transaksi didesain untuk mendorong kontrol dan keseimbangan dalam prosedur organisasi untuk memperoleh layanan dan barang. Sistem ini memiliki tugas untuk mengkoordinasikan distribusi dan inventaris produk serta pengelolaan transaksi rekening pembayaran, pemrosesan penggajian, dan penjualan.

Sistem Pemrosesan Transaksi memiliki beragam fungsi seperti mencatat dan memproses data yang diperoleh dari transaksi bisnis, contohnya yaitu:

  • Pembayaran upah atau gaji karyawan (payroll)
  • Mencatat pembelian yang dilakukan oleh pelanggan (order entry and processing)
  • Menghasilkan faktur (invoicing)
  • Mengelola persediaan barang dagang (inventory management)
  • Mengirim barang dari perusahaan sampai diterima oleh konsumen (shipping)
  • Mengelola database dan tagihan konsumen (account receivables)
  • Melakukan koordinasi pembelian barang kepada konsumen (purchasing)
  • Menerima atau mengembalikan barang/retur dari supplier ataupun konsumen (receiving)
  • Mengelola pembayaran tagihan kepada supplier (account payable)
  • Menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan (financial reports)

Mengapa Sistem Pemrosesan Transaksi Penting?

Sistem Pemrosesan Transaksi penting karena sistem tersebut memiliki tujuan utama yaitu untuk melacak arus transaksi yang terjadi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Sistem Pemrosesan Transaksi sangat membantu dalam tiga bidang, yaitu:

  • Fungsi runtime > Lingkungan eksekusi dengan waktu respons tinggi, keandalan eksekusi, dan keamanan data.
  • Fungsi administrasi sistem > Dukungan administratif diperlukan untuk mengelola transaksi.
  • Fungsi pengembangan aplikasi > Dukungan untuk merancang dan mengelola pengguna.

Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari Sistem Pemrosesan Transaksi:

  • Mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, tidak hanya transaksi jual beli, tetapi juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang dagang.
  • Menangkap, mengolah, dan memperbaharui database yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rutin harian perusahaan
  • Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.
  • Meningkatkan performa atau kecepatan kinerja dan layanan perusahaan yang berujung pada meningkatnya kepuasan pelanggan.

Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem pemrosesan transaksi adalah:

  • Volume data yang diproses relatif sangat besar
  • Memiliki kapasitas penyimpanan data (database) yang besar
  • Memerlukan kecepatan pengolahan agar data yang banyak bisa diproses dalam waktu singkat
  • Menggunakan sumber dan menghasilkan data secara internal
  • Pengolahan dilakukan secara periodik (harian, mingguan, bulanan, dsb)
  • Terstruktur (format data menurut suatu standar)
  • Komputasi tidak terlalu rumit

Atribut Sistem Pemrosesan Transaksi

  • Kontrol Akses > TPS umumnya memiliki fitur yang hanya mengizinkan pengguna yang berwenang untuk mengakses sistem. Dengan demikian, setiap pengguna yang tidak sah tidak dapat membuat perubahan pada sistem atau mengakses sistem. Fitur kontrol akses ini mengarah pada keamanan TPS.
  • Equivalance > TPS menyediakan format yang mirip dengan penggunanya untuk entri data sehingga efisiensi pengguna meningkat dan efektivitas sistem secara keseluruhan juga meningkat.
  • Pemrosesan Cepat > Persyaratan awal adalah bahwa TPS harus dapat memproses transaksi besar dalam waktu yang sangat singkat dan efisien. Kita tahu jumlah transaksi yang terjadi di perusahaan besar sangat banyak dan menuntut kecepatan. TPS harus mampu menjawab tantangan tersebut sehingga dapat menangani sejumlah besar transaksi tanpa kegagalan.
  • Keandalan > TPS harus stand by selama 24 jama baik pada siang dan malam. Sehingga kita dapat percaya bahwa sistem ini aman dan bebas dari kesalahan.

Kekurangan Sistem Pemrosesan Transaksi

  • Biaya Awal Tinggi > Biaya setup awal TPS tinggi. kita harus membeli lisensi untuk software TPS serta perlu membeli komputer, kamera, dan perangkat pendeteksi harga.
  • Tidak Kompatibel > Terkadang perangkat lunak dan perangkat keras memiliki masalah kompatibilitas, dimana beberapa perangkat keras memiliki masalah driver.
  • Kelebihan Beban > Terkadang terjadi jumlah transaksi yang tinggi di TPS sehingga memperlambat sistem atau berhenti bekerja. Pengguna harus memiliki koneksi internet yang tinggi untuk menggunakan TPS.

Bagaimana tahapan dan cara kerja Sistem Pengolahan Transaksi pada aktivitas keuangan?

TPS merupakan sistem informasi yang akan menyimpan, mengumpulkan, mengambil, dan mengubah data transaksi untuk suatu organisasi. Sistem ini juga akan mencoba menawarkan waktu respons yang dapat diprediksi untuk permintaan yang dapat diprediksi, terutama untuk pemrosesan secara real-time. Oleh karena itu, sebagian besar transaksi akan berlangsung secara singkat, sedangkan aktivitas untuk setiap transaksi akan diprogram jauh sebelumnya.

Alur kerja Sistem Pemrosesan Transaksi yaitu sebagai berikut:

  • Input > Permintaan produk atau pembayaran yang dibayarkan ke sistem pemrosesan transaksi organisasi oleh pihak ketiga merupakan input. Akibatnya, jika perusahaan Anda menggunakan pemrosesan batch, TPS Anda akan menyimpan dan menangani batch input.
  • Output > Setelah sistem memproses semua input, sistem akan menghasilkan dokumen output. Ini mungkin terdiri dari tanda terima untuk pencatatan untuk memverifikasi transaksi atau penjualan. Selain itu, mereka dapat menjadi sumber data penting untuk alasan terkait pemerintah seperti pajak. Jika pemasok mengirimkan faktur kepada Anda, Anda dapat mengirimkan konfirmasi pembayaran kepada penjual setelah Anda membayar faktur.
  • Penyimpanan > Aspek penyimpanan TPS berkaitan dengan penempatan input dan output data atau dokumen digital organisasi. Namun, beberapa bisnis menyimpan dokumen-dokumen ini dalam database elektronik. Akibatnya, komponen penyimpanan memastikan bahwa setiap dokumen diatur, aman, dan dapat diambil kembali. Dalam hal pemasok perlu mengkonfirmasi apakah faktur tertentu telah dibayar, TPS dapat mencari faktur dan memverifikasi apakah pembayaran telah dilakukan atau tidak.
  • Processing > TPS bertanggung jawab untuk membaca setiap input dan menghasilkan output yang berarti. Proses ini juga dapat digunakan untuk menentukan data input dan output. Akibatnya, waktu pemrosesan berbeda sesuai dengan jenis Sistem Pemrosesan Transaksi yang digunakan perusahaan Anda. Saat TPS mengumpulkan data mengenai transaksi, TPS juga akan memulai pemrosesan, mengubahnya.

Tiga Siklus Sistem Pemrosesan Transaksi

  • Siklus Pengeluaran > Siklus ini mencakup pemerolehan bahan baku, properti, serta tenaga kerja, melalui pertukaran dengan kas. Siklus pengeluaran ditunjang oleh beberapa sistem berikut ini:

1. Sistem pembelian (kebutuhan untuk memperoleh persediaan fisik seperti bahan baku. Pemesanan ke pemasok dan saat barang diterima juga masuk ke sistem ini) Sistem Pengeluaran Kas (sistem pengeluaran kas mengotorisasi pembayaran, mengeluarkan dana ke supplier, serta mencatat transaksi dengan menguras kas dan akun utang)

2. Sistem Penggajian (mengumpulkan data penggunaan tenaga kerja, menghitung gaji, serta mengeluarkan cek pembayaran gaji)

3. Sistem Aktiva Tetap (memproses transaksi yang ada kaitannya dengan akuisisi, pemeliharaan, serta pelepasan aset tetap)

  • Siklus Konversi > Siklus yang memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem produksi dan akuntansi biaya. Sistem produksi berarti perencanaan, penjadwalan yang berkaitan dengan produksi. Sedangkan sistem akuntansi biaya berarti memantau arus informasi biaya yang ada kaitannya dengan produksi.
  • Siklus Pendapatan > Siklus pendapatan merupakan siklus yang berisikan penjualan tunai, kredit, serta penerimaan kas. Proses tersebut berlangsung setelah jual-beli.

Dokpri
Dokpri

Jenis-Jenis Sistem Pemrosesan Transaksi

1. Sistem Pemrosesan Transaksi Batch

Jenis sistem pemrosesan transaksi ini memiliki cara kerja mengumpulkan transaksi dalam batch. Maksudnya, transaksi akan dikumpulkan sebagai batch atau bagian. Fungsinya, agar proses pemrosesan lebih cepat dan ekonomis. Metode ini merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai. Apalagi jika penggunaan pemrosesan secara real-time tidak memungkinkan.

2. Sistem Pemrosesan Transaksi Real-time

Jenis sistem pemrosesan ini bekerja dengan memproses data secara langsung. Konfirmasi instan dari sebuah transaksi akan diberikan. Selain itu, sistem satu ini akan melibatkan banyak pengguna secara bersamaan. Cara kerjanya dengan mengandalkan kemajuan teknologi yang ada. Seperti menggunakan transmisi data serta bandwith yang lebih besar. Kelebihan lain dari sistem ini adalah kamu juga bisa mendapatkan pembaruan secara real-time.

Contoh Sistem Pemrosesan Transaksi Real Time

  • Sistem reservasi > Sistem reservasi bermanfaat di sektor mana pun di mana produk atau layanan dipesan untuk konsumen tertentu. Dalam kasus seperti itu, barang atau jasa disimpan sampai waktu respon yang adil.
  • Terminal titik penjualan (atau POS) > Digunakan oleh perusahaan ritel untuk menjual produk dan layanan, terminal POS menurunkan biaya pemrosesan data massal dengan mengubah data ke format yang dapat dengan mudah ditransmisikan melalui sistem komunikasi.
  • Sistem peminjaman perpustakaan > Digunakan untuk melacak barang-barang yang dipinjam, yang dapat diidentifikasi oleh kartu pengguna dan kode batang pada produk. Mirip dengan sistem reservasi (yang memelihara informasi produk, ketersediaan, penggunaan, dan pemeliharaan).

Contoh Sistem Pemrosesan Transaksi Batch

  • Check Clearance > Instruksi tertulis kepada bank yang mengarahkan agar dana ditransfer ke rekening yang ditunjuk. Mereka ditempatkan ke rekening bank individu. Hal ini diperlukan untuk menentukan apakah individu memiliki sumber daya keuangan yang cukup (yang memakan waktu tiga hari). Setelah cek diproses, uang ditarik.
  • Transaksi Kartu Kredit (Manual) > Kartu kredit dicetak pada slip kredit, yang kemudian diisi oleh petugas penjualan. Bank menerima dan memproses semua transaksi dalam satu batch.

Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa teknologi saat ini sangat dibutuhkan di segala aspek kegiatan, termasuk transaksi keuangan. Salah satu teknologi yang digunakan oleh berbagai perusahaan atau entitas bisnis dalam mempermudah berbagai transaksi keuangan yaitu Sistem Informasi Akunransi (SIA) berupa Sistem Pengolahan/Pemrosesan Transaksi atau biasa disebut Transaction Processing System (TPS).

TPS merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk memproses transaksi sehari-hari seperti pembelian, pengeluaran, penjualan, penerimaan, pembayaran, dan lainnya. TPS dapat memberi laporan rutin yang berarti seperti laba rugi dan neraca, dan lain-lain.

Citasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun