Teknologi sendiri sudah pasti memiliki kendala, beberapa di antaranya menurut Mahatma Gandhi, yaitu:
- Ketidaksiapan masyarakat
- Pola pikir yang sulit diubah
- Fasilitasi yang tidak maksimal
- Diklat yang tidak berkesinambungan
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. Ciri-ciri teknologi tepat guna, yaitu:
- mudah diterapkan
- mudah dimodifikasi
- untuk kegiatan skala kecil
- padat karya
- sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat
- bersumber dari nilai tradisional
- adaptif terhadap perubahan lingkungan
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan. Biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
Secara teknis, teknologi tepat guna adalah penghubung antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu, aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan aspek yang perlu diperhitungkan dalam mengelola teknologi tepat guna. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Teknologi adalah salah satu bentuk perubahan yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Munculnya teknologi informasi sangat mempengaruhi bentuk dan substansi informasi, begitu juga dengan akuntansi. Sistem informasi akan memberikan kemudahan bagi para manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami, dan teruji sehingga membantu pengambilan keputusan.
Ismanto (2010) menyatakan bahwa teknologi informasi memiliki peran yang strategis dan signifikan. Selain itu, teknologi informasi bagi organisasi atau perusahaan merupakan keharusan untuk mampu dikuasai secara teknis. Teknis kinerja dari sebuah sistem informasi adalah menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi guna meningkatkan kualitas yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemakaian sebuah sistem informasi sangat berperan dalam organisasi atau perusahaan.
Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam organisasi atau perusahaan. Teknologi informasi akan bernilai pada saat digunakan dalam organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan strategis dan operasional organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengeluarkan dana untuk membuat teknologi informasi yang memadai.
Menurut Warsita (2008:135), teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lantip dan Riyanto (2011:4) bahwa teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembangannya sangat pesat. Uno dan Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu.
Pengetahuan mengenai teknologi informasi bukan sekadar pengetahuan secara teknis, akan tetapi lebih pada kekuatannya secara strategis. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable, maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak diharapkan seperti resistance to change (penolakan terhadap perubahan). Teknologi yang semakin berkembang menyebabkan pengolahan data menggunakan alat elektronik seperti komputer sangat menguntungkan.
Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang memproses informasi keuangan dan mendukung keputusan tugas dalam konteks koordinasi dan mengendalikan kegiatan organsasi.
Sistem adalah suatu kelompok dari elemen-elemen baik bentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan dan berinteraksi bersama-sama menuju suatu tujuan (M.J. Alexander, 2006 dalam Wirasta, 2014).