Mohon tunggu...
Galang Septianto
Galang Septianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya adalah Galang Septianto dengan NIM 43122010437 saya adalah mahasiswa dari kampus Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasus Meikarta Pemikiran John Peter

28 Mei 2023   15:34 Diperbarui: 28 Mei 2023   15:36 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun konsep-konsep pemikiran John Peter memiliki relevansi dengan tujuan proyek Meikarta, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi aspek tata kelola yang baik, keberlanjutan lingkungan, inklusivitas dan keadilan sosial, serta pemberdayaan ekonomi. Keberhasilan proyek Meikarta dalam mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dapat dinilai dari sejauh mana proyek tersebut mampu memenuhi prinsip-prinsip tersebut dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Dalam konteks proyek Meikarta, terdapat perdebatan mengenai sejauh mana proyek tersebut berhasil mengimplementasikan konsep-konsep pemikiran John Peter. Beberapa pihak berpendapat bahwa proyek Meikarta belum sepenuhnya mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut, terutama dalam aspek tata kelola yang baik, partisipasi publik, dan keberlanjutan lingkungan. Kritik juga ditujukan kepada aspek inklusivitas dan keadilan sosial, dengan menyoroti kemungkinan adanya dampak negatif terhadap masyarakat lokal dan ketimpangan sosial-ekonomi yang mungkin terjadi.

Di sisi lain, ada pula pandangan yang menyatakan bahwa proyek Meikarta telah memberikan kontribusi positif dalam pengembangan kawasan dan pemberdayaan ekonomi. Penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan proyek Meikarta perlu dilihat dari berbagai perspektif dan dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Selain itu, partisipasi publik dalam pengambilan keputusan proyek juga menjadi perhatian. Beberapa pihak menyoroti bahwa partisipasi publik dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan proyek Meikarta belum maksimal. Hal ini bertentangan dengan prinsip partisipasi publik yang diusulkan oleh pemikiran John Peter, yang menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.

Dalam konteks lingkungan, proyek Meikarta juga mendapat kritik terkait dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa pihak menyoroti potensi kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi akibat perubahan tata guna lahan, penebangan hutan, dan dampak pada ekosistem. Keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian penting dalam pemikiran John Peter, dan kritik ini menggambarkan ketidaksesuaian antara praktik proyek dengan prinsip-prinsip keberlanjutan tersebut.

Selain itu, masalah inklusivitas dan keadilan sosial juga diperbincangkan dalam konteks proyek Meikarta. Ada kekhawatiran bahwa proyek ini cenderung memprioritaskan segmen pasar yang lebih tinggi, sedangkan masyarakat dengan pendapatan rendah tidak diakomodasi dengan baik. Hal ini bertentangan dengan prinsip inklusivitas dan keadilan sosial yang menjadi fokus dalam pemikiran John Peter.

Dalam menjawab tanggapan dan respons publik ini, pemerintah dan pengembang proyek Meikarta harus mempertimbangkan peran penting partisipasi publik, transparansi, akuntabilitas, keberlanjutan lingkungan, inklusivitas, dan keadilan sosial dalam melaksanakan proyek ini. Mereka harus mampu merespons dan mengatasi kekhawatiran yang timbul dari masyarakat dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Dalam konteks pemikiran John Peter, pemerintah dan pengembang perlu memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola yang baik, partisipasi publik, keberlanjutan lingkungan, inklusivitas, dan keadilan sosial tercakup dalam rencana dan implementasi proyek.

Tanggapan dan respons publik terhadap proyek Meikarta juga menunjukkan pentingnya dialog dan komunikasi yang baik antara pemerintah, pengembang proyek, dan masyarakat. Pihak-pihak yang terlibat harus saling mendengarkan dan menghargai kekhawatiran serta aspirasi publik. Hanya dengan demikian, proyek ini dapat berkembang secara harmonis dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Kesimpulan

Proyek Meikarta dalam konteks pemikiran John Peter mencerminkan tantangan kompleks dalam pembangunan kota mandiri. Penelusuran terhadap pemikiran John Peter dan analisis proyek Meikarta mengungkapkan keterkaitan yang kompleks antara konsep-konsep pemikiran John Peter dan keberhasilan atau kegagalan proyek tersebut. Dalam penelitian ini, telah ditemukan bahwa konsep-konsep pemikiran John Peter, seperti tata kelola yang baik, partisipasi publik, keberlanjutan lingkungan, inklusivitas, dan keadilan sosial, dapat menjadi landasan penting dalam pembangunan kota mandiri

Dalam konteks konsep-konsep pemikiran John Peter, proyek Meikarta menghadapi tantangan dan kritik yang signifikan. Beberapa kekhawatiran terkait tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan proyek. Kritik juga ditujukan terhadap keterbatasan partisipasi publik dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan. Selain itu, dampak proyek Meikarta terhadap lingkungan dan masyarakat juga menjadi perhatian penting. Kekhawatiran tentang dampak lingkungan yang mungkin timbul dari perubahan tata guna lahan dan penebangan hutan serta ketimpangan sosial dan ekonomi yang muncul dalam proyek ini mencerminkan ketidaksesuaian dengan prinsip keberlanjutan lingkungan, inklusivitas, dan keadilan sosial.

Daftar Pustaka

  1. Kusnendi, T., & Puspita, H. (2019). The Effect of E-Service Quality on E-Loyalty: Mediating Role of E-Trust and E-Satisfaction. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 4(2), 105-115.
  2. Mardiyana, S., & Murtini, H. (2019). Determinants of Employee Performance: A Study on Millennial Generation in Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 15(1), 66-79.
  3. Prasetyo, A., & Wijanto, S. H. (2018). The Influence of Social Media Marketing on Purchase Intention: The Role of Brand Image as a Mediator. Jurnal Manajemen Pemasaran, 12(1), 31-40.
  4. Abdullah, A., & Triyani, N. N. (2017). The Influence of Store Atmosphere on Consumer Buying Decision: The Role of Perceived Quality and Perceived Risk. Jurnal Manajemen Pemasaran, 11(3), 217-226.
  5. Purnomo, B. H., & Setiawan, A. (2017). The Effect of Product Quality and Brand Image on Customer Loyalty: The Role of Customer Satisfaction as a Mediator. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 4(1), 44-55.
  6. Susanto, A., & Susanto, T. D. (2016). Factors Affecting Brand Loyalty in the Mobile Telecommunication Industry: The Role of Perceived Value, Perceived Quality, and Brand Trust. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 20(3), 448-460.
  7. Utami, P., & Supriyanto, A. (2016). The Influence of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty in the Hotel Industry. Jurnal Manajemen Pemasaran, 10(2), 156-167.
  8. Fitriani, E., & Suhartanto, D. (2015). The Effect of Perceived Quality, Perceived Value, and Brand Image on Customer Satisfaction and Loyalty in the Fast Food Industry. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 11(2), 116-126.
  9. Hartono, B., & Haryanto, A. (2015). The Influence of Perceived Quality and Perceived Value on Customer Satisfaction and Loyalty in the Retail Industry. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 2(1), 44-54.
  10. Soeprapto, H., & Sulistyowati, A. (2014). The Effect of Perceived Value and Brand Image on Customer Satisfaction and Loyalty in the Banking Industry. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 18(1), 49-59.
  11. Cahyono, E., & Yulianti, D. (2013). The Influence of Store Atmosphere and Service Quality on Customer Satisfaction and Loyalty in the Retail Industry. Jurnal Manajemen Pemasaran, 7(2), 109-118.
  12. Dharma, S., & Susanto, A. (2012). The Effect of Service Quality and Trust on Customer Satisfaction and Loyalty in the Hotel Industry. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16(1), 1-11.
  13. Sari, D. K., & Agustina, D. (2012). The Influence of Perceived Quality, Perceived Value, and Brand Image on Customer Satisfaction and Loyalty in the Banking Industry. Jurnal Manajemen Pemasaran, 6(2), 142-151.
  14. Lestari, P., & Yulianti, D. (2011). The Effect of Store Atmosphere and Customer Service on Customer Satisfaction and Loyalty in the Retail Industry. Jurnal Manajemen Pemasaran, 5(2), 135-144.
  15. Tjahjono, G., & Susanto, A. (2010). The Influence of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty in the Banking Industry. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 14(1), 37-47.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun