Dimulailah impian barunya tersebut dengan segala keperluan yang harus segera disiapkan. Diantaranya adalah menyiapkan bahan baku seperti mie tersebut yang dia olah sendiri dari bahan tepung  ketela (Mokaf) dikombinasi dengan tepung terigu  beserta racikan bumbu sederhana yang harus disiapkan dalam kemasan. Setelah semua piranti usaha dirasa cukup dan memadai, ia kemudian terjun langsung keliling dengan sepeda motor yang dilengkapi dengan "rombong" (keranjang kanan kiri yang menjepit jok belakang sepeda motor).Â
Tanpa banyak pertimbangan dan dengan keyakinan yang membara, seluruh pasar  tradisional yang tersebar di kawasan Kabupaten dan Kota Magelang ia sisir dan hampiri. Dengan bidikan yang tepat dan jitu, ia prioritaskan para pedagang oyek ( pedagang sayur keliling kampung  yang membawa rombong) menjadi target sasaran.
Betul kata orang bijak, rejeki dicari tak akan lari dan keberuntungan datang tak akan hilang. Produk Mie basah kemasan  dengan ramuan bumbu dalam kemasan menjadi produk baru yang laris dipasaran. Bahkan menurut pengakuannya karena begitu banyak permintaan dia sudah kewalahan untuk meladeni quota permintaan setiap harinya.
Namun lambat laun ditengah kesibukanya meladeni permintaan pasar mie basah kemasan tersebut terbersit untuk mengambil keputusan membuat mie kering yang terbuat dari bahan yang relatif sama dengan bahan baku semula.
Naik Kelas menuju Produk Mie Sehat Sayur organik. Â Â
Dibalik sosoknya yang santun dan penuh kesederhanaan ternyata ia memiliki cita-cita dan idealisme yang tak mungkin dikompromikan seperti halnya prinsip kebanyakan orang berbisnis. Umumnya para pelaku usaha adalah mencanangkan  hidup serba kecukupan dengan kekayaan melimpah menjadi ujung dari cita-cita.
Motto ini tidak berlaku bagi Pak Mahin. Menurutnya "hidup adalah sebuh pilihan, dan saya sadari hidup ini lebih bermakna ketika kahadiran seseorang bermanfaat bagi banyak orang" demikian imbuhnya.
Â
Berangkat dari pengalaman bisnis yang memadai serta uji coba yang tidak kenal lelah dalam hal menjadikan produk segar pertanian menjadi produk olahan akhirnya menemukan formula baru untuk segera diwujudkan.
Formula racikan itu adalah mempertemukan bahan baku tepung dari ketela ( yang disebut dengan mokaf) dikombinasi dengan tepung terigu lantas  di padu dengan bahan sayuran organik. Formula tambahan yang lain masih  dilengkapi dengan bumbu penyedap rempah yang terbuat dari bahan alami pula. Â