Realitas cinta dan kasih sayang memang tidak bisa konstan dan baku. Ia selalu labil, bergerak, menyebar terkadang juga berpendar seperti cahaya. Cinta itu laksana  atom yang terus bergerak dengan susunan partikel yang selalu memadati disetiap ruang dan waktu. sulit untuk didefinisikan. Tapi selalu tersirat disetiap manifestasi gerak dan aktifitas yang jujur tanpa kemunafikan.  Karena cinta adalah sebuah prakteks yang senantiasa memberi dan menerima.Â
Guratan keindahan dan pesona mozaiknya nampak terasa disaat kami berhadapan dengan sekian masalah dan problematika.
Tiga kali Badai itu menghantam kapal keluarga dan nyaris pecah.
Sebuah rumus Kimiawi cinta dan kasih sayang menyebutkan bahwa semakin tinggi dan dalam rasa cinta kita terhadap sesama  manusia maka gelombang badai akan menguji dan menyertainya. Sebaliknya semakin rendah dan kecil kadar cinta dan kasih sayang kita hadirkan maka hanyalah angin sepoi dan semilir terasa sejuk dan menina-bubukkan.
Karena setiap hari dalam mengarungi bahtera keluarga tidak akan selalu berjalan landai dan tenang menuju pantai harapan. Â Cuaca memang tidak selalu mudah diprediksi dan diterka. Hanya persiapan dan perencanaanlah yang kita punya.Â
Terpaan badai datang secara tiba-tiba dan kapalpun terkadang bisa oleng dan pecah hingga tenggelam. Hanya sebuah keajaibanlah yang terkadang  menyertai seseorang tuk bisa lolos dari hantaman prahara tersebut.
Ada "tiga kisah tragedi" yang saya jadikan momentum sekaligus "monumen" hidup yang syarat akan derita dan cinta. Dalam tulisan ini akan saya uraikan tiga deskriptif singkat untuk berbagi dengan para pecinta sejati.
Slot kisah pertama.
Kejadian tersebut sempat saya alami dikala kita masih dalam  suasana bulan madu. Ibarat bunga ia lagi mekar-mekarnya dan tumbuh segar dan menawan. Sebuah peristiwa yang  betul-betul menggoncangkan aras mahligai kita berdua. Wajar karena umur perkawinan masih nampak belia. Jadi yang tergambar hanya tahu menapaki hari-hari dengan keindahan dalam suasana berbunga-bunga.
Tragedi itu bertepatan denga hari "H" pernikahan adik perempuan saya yang paling bontot. Sepulang menghantarkan famili ke setasiun, mobil yang saya kendarai menghantam sepeda motor dengan tiga orang penumpang sekaligus.
Beruntung kajadian tersebut tidak sempat  berurusan polisi dan tidak sampai menelan korban jiwa. Ketiga korban sempat opname beberapa hari di RSUD setempat. Satu dari ketika korban mengalami kondisi agak parah karena terkena patah tulang didua kakinya.