Liburan panjang akhir tahun adalah saat yang paling dinantikan bagi kami sekeluarga. Setiap tahun, kami selalu merencanakan liburan bersama. Biasanya, liburan kami diisi dengan kegiatan santai di tempat yang menyenangkan. Tahun ini, saya, ayah, ibu, dan adik sudah merencanakan untuk berlibur di sebuah tempat yang bisa memberi kenyamanan sekaligus keindahan alam. Namun, seperti yang sering terjadi dalam setiap keputusan keluarga, kami terjebak dalam perdebatan yang tak terhindarkan: apakah lebih baik menghabiskan waktu di pantai atau mengunjungi tempat wisata alam yang lebih dekat dengan rumah, seperti Cikao Park di Purwakarta.
      Pagi itu, kami sekeluarga berkumpul di ruang makan. Ayah sedang menghirup kopi paginya dengan tenang, sementara ibu menyajikan sarapan di meja. Di tengah suasana santai itu, saya mengusulkan ide liburan kami.
"Gimana kalau tahun ini kita ke pantai? Mungkin Pantai Anyer atau Pangandaran," kata saya, yang sudah sangat antusias dengan ide tersebut. Sejak lama saya ingin menghabiskan waktu di pantai, menikmati suara ombak dan pasir pantai yang menenangkan. Bagiku, itu adalah cara sempurna untuk melepas penat.
      Namun, ide itu tidak langsung disambut baik. Ayah yang biasanya lebih suka dengan perjalanan yang dekat dan tidak terlalu menguras tenaga menggelengkan kepala. "Pantai itu jauh, Nak. Jalanan pasti macet. Lagian, cuaca di pantai juga tidak selalu bersahabat, bisa saja panas terik atau malah hujan. Lebih baik kita cari tempat yang lebih dekat dan nyaman."
Ibu ikut menimpali, "Iya, saya juga setuju kalau pantai itu terlalu jauh dan bikin capek. Gimana kalau kita ke Cikao Park saja? Lokasinya dekat dan di sana juga ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Anak-anak pasti senang," ujar ibu sembari menatap adik yang masih duduk diam di sampingnya.
      Adik, yang biasanya tidak banyak berpendapat dalam hal seperti ini, ikut angkat suara. "Saya lebih suka kalau kita pergi ke Cikao Park. Kan di sana ada air terjun dan banyak permainan seru. Apalagi saya belum pernah ke sana."
      Saya merasa sedikit kecewa karena rencana pergi ke pantai yang sudah saya bayangkan dengan penuh harapan kini mulai dibantah. Namun, saya juga tahu bahwa berlibur bersama keluarga berarti harus ada kompromi. Ayah dan ibu lebih memilih sesuatu yang lebih santai dan tidak terlalu jauh dari rumah.
"Ayo, kita pilih yang terbaik untuk semua. Cikao Park juga bukan pilihan yang buruk. Kalau kita berangkat pagi dan pulang sore, kita bisa menikmati waktu bersama tanpa terlalu lelah," kata ayah, menenangkan suasana.
      Dengan hati yang sedikit kecewa, saya akhirnya setuju dengan rencana ayah dan ibu. Keputusan sudah diambil, dan saya harus menerimanya. Kami pun sepakat untuk mengunjungi Cikao Park di Purwakarta pada tanggal 25 Desember, yang kebetulan jatuh pada hari Jumat, memberi kami waktu libur panjang yang sempurna untuk beristirahat.
      Pagi itu, setelah sarapan, kami bersiap-siap untuk berangkat. Pukul 7 pagi, mobil sudah siap dan kami semua masuk ke dalam kendaraan. Ayah mengemudi, sementara ibu duduk di sampingnya, mengatur berbagai perlengkapan yang kami bawa, seperti bekal makanan dan minuman. Saya dan adik duduk di belakang, dengan saya yang duduk di tengah, mencoba menahan rasa kantuk karena baru saja selesai ujian semester sebelumnya.
      Perjalanan ke Purwakarta dari Bandung memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar dua jam perjalanan. Namun, meskipun relatif dekat, perjalanan kami tidak selalu mulus. Sejak kami melewati kota besar, jalanan mulai terasa padat, terutama karena banyak orang yang juga memanfaatkan liburan Natal untuk berlibur. Macet menjadi hal yang tak terhindarkan, dan saya bisa mendengar adik mulai mengeluh tentang seberapa lama perjalanan ini.
"Kenapa sih macet banget?" tanya adik dengan suara manja. "Saya capek, Kak."
Saya hanya tersenyum dan berusaha menenangkan adik. "Tenang, sebentar lagi sampai kok. Cikao Park pasti seru, deh."
      Di sepanjang perjalanan, kami sempat berhenti untuk membeli camilan dan minuman di sebuah warung. Ayah membeli beberapa botol air mineral dan roti, sementara ibu memilih untuk membeli pisang goreng sebagai camilan. Adik yang sebelumnya mengeluh kini mulai ceria kembali setelah mengunyah camilan yang ibu beli. Perjalanan yang sebelumnya terasa melelahkan, kini terasa lebih ringan dengan canda tawa di dalam mobil.
      Akhirnya, setelah dua jam perjalanan, kami pun sampai di Purwakarta dan segera menuju ke Cikao Park. Setibanya di Cikao Park, kami langsung disambut dengan suasana hijau dan pemandangan alam yang sangat menyegarkan. Setelah membeli tiket masuk yang seharga Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak, kami pun memasuki area taman yang sangat luas dan asri. Tiket tersebut memberikan akses untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada di taman.
      Setelah membeli tiket masuk, kami langsung menuju ke area utama taman. Cikao Park memang bukan tempat wisata yang terlalu ramai, tetapi keindahannya yang sederhana membuatnya menjadi tempat yang tepat untuk berlibur bersama keluarga. Kami mulai berjalan-jalan mengelilingi taman, menikmati udara pagi yang sejuk dan pemandangan alam yang hijau.
"Lihat, ada air terjun kecil di sana!" seru saya, yang langsung tertarik untuk mendekat.
      Fasilitas pertama yang kami kunjungi adalah air terjun Cikao. Suara gemericik air yang jatuh menambah kesan tenang dan damai. Kami berhenti sejenak untuk berfoto dan menikmati pemandangan. Adik saya sangat senang melihat air terjun tersebut dan langsung berlari-lari kecil di sekitar kolam yang terbentuk di bawahnya. Ayah dan ibu memilih duduk di bangku yang tersedia, menikmati keindahan alam sekitar, sementara saya dan adik berjalan lebih dekat ke air terjun, merasakan kesegaran semilir angin yang menyegarkan.
      Setelah puas menikmati air terjun, kami melanjutkan perjalanan menuju taman bermain anak. Di sana, adik saya sangat antusias bermain di berbagai wahana seperti ayunan, perosotan, dan bermain pasir. Saya yang tadinya ingin duduk bersantai, akhirnya ikut bermain bersama adik. Melihat senyum lebar adik, saya merasa liburan kali ini memang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
      Selain air terjun, Cikao Park juga memiliki berbagai fasilitas lain, seperti kolam renang, wahana permainan anak, dan taman bermain yang cukup besar. Kami menghabiskan waktu di berbagai wahana, mulai dari perosotan, ayunan, hingga jembatan gantung yang menantang. Adik yang sebelumnya tidak begitu bersemangat akhirnya tertawa dan bermain tanpa henti. Begitu juga dengan saya, yang mulai merasa lebih senang dengan keputusan untuk mengunjungi tempat ini. Meski tidak seindah pantai yang saya impikan, Cikao Park menawarkan kesenangan dan kebersamaan yang jauh lebih berharga.
      Setelah puas menikmati air terjun, kami melanjutkan perjalanan menuju taman bermain anak. Di sana, adik saya sangat antusias bermain di berbagai wahana seperti ayunan, perosotan, dan bermain pasir. Saya yang tadinya ingin duduk bersantai, akhirnya ikut bermain bersama adik. Melihat senyum lebar adik, saya merasa liburan kali ini memang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
      Tak lama setelah itu, kami berjalan menuju kolam renang yang ada di area taman. Kolam renang ini cukup besar dan sangat bersih. Kami berencana untuk berendam dan bersantai di sana, namun karena sudah cukup siang, kami memutuskan untuk istirahat sejenak sambil menikmati bekal yang ibu bawa. Ibu menyiapkan nasi goreng dan roti isi yang enak untuk kami nikmati. Sambil makan, kami berbincang-bincang ringan tentang kegiatan yang sudah kami lakukan di taman dan menikmati pemandangan sekitar yang begitu hijau dan asri.
      Setelah makan, kami melanjutkan untuk menjelajahi taman lebih jauh. Kami mengunjungi jembatan gantung yang ada di sana. Jembatan ini menghubungkan dua sisi taman dan memberikan pemandangan yang sangat menakjubkan. Saya dan ayah memutuskan untuk mencoba berjalan di atas jembatan, merasakan sensasi berjalan di ketinggian dengan pemandangan taman yang luas. Adik yang takut ketinggian memilih untuk tetap di bawah sambil mengamati kami dari jauh.
      Meskipun hanya satu hari, waktu yang kami habiskan di Cikao Park sangat menyenangkan. Kami semua merasa puas, baik itu bermain, berfoto bersama, maupun hanya duduk menikmati alam. Kami bahkan sempat makan siang di sana, dengan bekal yang dibawa ibu. Sederhana, tetapi sangat menyenangkan. Setiap momen terasa begitu berharga, dan saya mulai merasa bersyukur atas keputusan keluarga yang memilih tempat ini sebagai destinasi liburan kami.
      Saat sore tiba, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, kami singgah di toko oleh-oleh khas Purwakarta. Kami membeli tahu gejrot, keripik tempe, dan makanan-makanan lain yang ada di took tersebut untuk kami bawa pulang.. Kami membawa oleh-oleh tersebut dengan senyum bahagia, mengenang keseruan hari itu. Perjalanan pulang terasa menyenangkan meski sedikit lelah, namun hati kami puas. Kami pulang dengan kenangan indah dan oleh-oleh yang pasti akan dinikmati bersama keluarga di rumah. Liburan kali ini benar-benar mengesankan dan penuh kebahagiaan.
      Kami semua merasa puas dengan liburan singkat ini. Perjalanan pulang terasa lebih lancar, meskipun tetap ada sedikit kemacetan di jalan. Kami melewati jalan toll, meskipun melewati jalan toll, kemacetan tak bisa kami hindari, sebab kami berada pada waktu libur natal dan taun baru. Sepanjang perjalanan, kami kembali bercanda dan berbicara tentang keseruan hari itu.
"Jadi, Cikao Park lebih seru daripada pantai, ya?" tanya ibu, yang tampaknya senang melihat kami semua menikmati liburan ini.
"Saya senang sekali, bu. Tempatnya asyik dan nggak terlalu jauh," jawab saya.
Adik yang duduk di samping saya menimpali, "Iya, Kak, saya suka banget tadi main air!"
      Kami tiba di rumah pada malam hari, sedikit lelah tapi sangat puas. Meskipun tidak pergi ke pantai, liburan kali ini bersama keluarga terasa sangat berarti. Kami saling menikmati waktu bersama, merasakan kebahagiaan dalam kebersamaan yang sederhana. Mungkin, di lain waktu, kami akan ke pantai, tetapi untuk sekarang, Cikao Park adalah pilihan terbaik untuk keluarga kami. Liburan singkat yang memberikan kenangan indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H