Ayah mengangguk pelan, sepertinya sedang mempertimbangkan. "Kamu sudah cukup dewasa untuk memutuskan itu. Tapi ingat, kamu harus menghubungi kami setiap saat. Jangan sampai ada apa-apa."
Akhirnya, setelah percakapan panjang dan beberapa kali dijelaskan tentang rencana saya, orang tua saya akhirnya memberi izin. "Baiklah, tapi kamu harus selalu jaga diri, ya. Dan jangan lupa minta tolong pada teman-temanmu agar tetap berhati-hati juga."
Saya merasa lega dan sangat bersyukur bisa mendapat izin. "Terima kasih, Bu, Yah ! Saya janji akan hati-hati."
      Aku tidak pernah membayangkan bahwa liburan akhir pekanku kali ini akan penuh dengan cerita tak terlupakan. Bersama teman-teman seangkatan, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu di Jakarta. Sebuah keputusan yang awalnya hanya untuk mengisi waktu luang, namun berakhir dengan pengalaman seru yang menyisakan banyak kenangan. Hari itu, 30 Desember, kami semua berangkat menuju ibu kota dengan semangat tinggi. Kami tak sabar menikmati setiap sudut Jakarta yang penuh kehidupan, makanannya yang lezat, hingga momen-momen tak terduga yang kami alami.
      Pukul 17.00, kami berangkat dari Bandung dengan menggunakan mobil sewaan. Kami sepakat untuk tidak terburu-buru, menikmati perjalanan dan melihat-lihat pemandangan sepanjang jalan. Bandung-Jakarta memang tidak terlalu jauh, namun macetnya jalanan sering kali membuat perjalanan terasa lebih lama. Namun, kami sudah mempersiapkan mental untuk itu. Obrolan ringan dan tawa kami mengisi kebosanan sepanjang perjalanan, ditambah dengan playlist lagu yang membuat suasana makin hidup.
      Sekitar pukul 21.00, kami tiba di Jakarta. Kami langsung menuju hotel tempat kami menginap yang terletak di sekitar kawasan Sudirman, tidak jauh dari Bundaran HI. Hotel ini cukup nyaman dan lokasinya sangat strategis, sehingga kami bisa dengan mudah mengakses berbagai tempat wisata di sekitar kota. Setelah check-in, kami segera memutuskan untuk keluar mencari makan malam.
"Gimana kalau kita coba sate taican?" tanya Fajar, salah satu teman sekelompok yang sudah sering ke Jakarta.
      Aku mengangguk setuju. Sate taican memang terkenal di Jakarta sebagai makanan khas yang harus dicoba. Kami pun meluncur ke salah satu tempat makan yang cukup terkenal di Jakarta Selatan, tepatnya di kawasan Kemang. Tak sampai setengah jam, kami pun sampai di tempat tersebut.
      Di sini, sate taican disajikan dengan cara yang sedikit berbeda. Daging ayam yang empuk dipadukan dengan bumbu kacang yang kaya rasa, ditambah dengan potongan lontong yang pas di lidah. Rasanya sangat nikmat! Kami duduk bersama, menikmati hidangan sambil bercanda. Piring-piring kami hampir habis, tetapi tawa kami masih terus terdengar. Malam itu, makan sate taican terasa sempurna.
Namun, petualangan kuliner kami tidak berhenti di sana. Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat lain yang tak kalah populer, yaitu Gultik (Gulai Tikungan) yang terkenal di Jakarta. Gultik yang terletak di kawasan Tanjung Duren itu memiliki rasa yang menggugah selera. Gulai dagingnya sangat kaya akan rempah, membuat setiap suapan menjadi kenikmatan tersendiri. Kami pun tidak segan-segan untuk memesan porsi besar agar bisa puas menikmati hidangan.
Perut kenyang, hati senang. Kami berjalan-jalan sebentar di sekitar tempat makan, menikmati suasana malam Jakarta yang begitu hidup. Setelah itu, kami kembali ke hotel untuk beristirahat, karena besok kami berencana untuk mengunjungi beberapa tempat lagi.