Mohon tunggu...
Galih  Noviandi
Galih Noviandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perasaan yang Terpendam

4 Maret 2020   02:09 Diperbarui: 4 Maret 2020   02:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udah-udah jangan nangis, aku gak bakal ninggalin kamu kok ,aku akan tetep jadi sahabat kamu, aku gak bakal menghilang gtu aja, aku janji din!" (sambil memeluk andini). 

"Kamu jahat dri, kamu jahat!" (menangis dipelukan andri). Andre mengantarkan andini ke galuh. 

"Luh, gua nitip andini ya jangan sampe buat dia sedih apalagi sampe membuat dia ngeluarin air mata, jangan sampe itu terjadi kalau itu terjadi lu bakal berhadapan sama gue, oke"

"Iya-iya dri, hati-hati ya disana" (jawab galuh sambil menepuk pundak andri dan memeluknya). 

"Oke-oke makasih, aku pergi dulu" (pergi meninggalkan andini dan galuh). Andini mengejar andri dan memeluknya dari belakang,

"jangan pergi dri, aku gak siap ditinggalin kamu" (menangis). Andri memberikan suratnya kepada andini,

"ini baca nanti kalau sudah dirumah dan mengertilah semua ini aku lakukan demi kita" (melepaskan pelukan andini) "aku berangkat dulu dahh."

Dan akhirnya andri berangkat dan meninggalkan andini dan galuh dibandara tsb. Mereka pulang dan setelah sampai dirumah andini langsung membuka surat yang berisikan andri tadi, dan isinya...

"Hai din, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa aku pindah dari sekolah kita itu, aku tau itu. Sebenernya alasan aku pindah itu karena aku gak mau merusak hubungan  kamu sama galuh, aku gak mau menjadi egois nantinnya. Aku lihat belakangan ini kamu udah bahagia banget sama dia, jadi mungkin aku harus pergi saja, sebenarnya aku mempunyai satu ungkapan kejujutan yang seharusnya dari dulu aku ungkapin, ada satu ungkapan yang belum aku ungkapkan sama kamu, sebenarnya aku punya perasaan sama kamu din, aku mencintai kamu din, aku menyimpan perasaan ini sudah lama, sudah satu tahun lebih aku memendam perasaan ini. Aku takut mau mengungkapkan perasaan ini sama kamu, aku takut nanti hubungan persahabatan kita menjadi taruhannya, aku takut kamu menjauh dari aku ,aku takut din. Dan sekarang aku sudah lega, karena kamu udah tau perasaannku yang sebenarnya walaupun itu melalui surat ini ,aku mumutuskan pindah karena aku gak kuat dengan semua ceritamu tentang hubungan kalian, aku sakit hati mendengarnya, jadi akhirnya aku putuskan untuk pindah sekolah. Aku mohon setelah membaca surat ini kamu jangan membenci aku, apalagi gak mau bersahabat lagi sama aku. Aku bahagia kok din asalkan kamu bahagia, jadi jangan pikirkan aku. Aku insya allah akan baik-baik saja. Semoga kamu selalu diberikan kebahagiaan din. Salam sayang dari andri."

Setelah membaca surat itu andini langsung nangis lagi dan memeluk surat itu. Kamu kenapa gak bilang dari dulu dri...kenapa kamu diem aja?kenapa dri...kenapa!!! (Sambil teriak kencang).....Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun